Setelah menjajaki Pantai Gunung Payung yang masih sepi, esok harinya saya tak punya jadwal kegiatan. Saya pikir beach hoping akan menyenangkan. Saya bertanya-tanya bagaimana indahnya pantai lainnya jika Gunung Payung yang belum terkenal saja sudah sebagus itu.
Smartphone langsung saya sambar, google maps jadi sasaran saya untuk mencari lokasi dua nama pantai yang sudah sangat terkenal, yakni Pantai Padang-Padang dan Balangan. Dua pantai itu merupakan lokasi shooting film Eat Pray Love. Ternyata lokasinya masih berada di Kecamatan Kuta Selatan. Jarak tempuhnya sekitar 30 menit dari rumah Om saya di Kampial. Ditambah satu pantai lagi yang sempat saya lirik ketika ke Pura Uluwatu, Pantai Ungasan, maka destinasi saya hari itu ada tiga pantai.
Smartphone langsung saya sambar, google maps jadi sasaran saya untuk mencari lokasi dua nama pantai yang sudah sangat terkenal, yakni Pantai Padang-Padang dan Balangan. Dua pantai itu merupakan lokasi shooting film Eat Pray Love. Ternyata lokasinya masih berada di Kecamatan Kuta Selatan. Jarak tempuhnya sekitar 30 menit dari rumah Om saya di Kampial. Ditambah satu pantai lagi yang sempat saya lirik ketika ke Pura Uluwatu, Pantai Ungasan, maka destinasi saya hari itu ada tiga pantai.
Padang-Padang menjadi pantai yang pertama dikunjungi dalam perjalanan beach hoping saya. Karena lokasinya yang paling dekat, di Desa Adat Pecatu. Pantai ini gerbangnya menjadi satu dengan pura. Memasuki gapuranya, kami langsung disambut anak-anak tangga yang menantikan untuk ditapaki. Tak securam dan sebanyak di Gunung Payung, di sini hanya ada beberapa puluh anak tangga saja.
Saya berhenti di dekat pura. Dari situ saya bisa mengintip bagaimana rupanya si Padang-Padang. Sebuah lekukan yang diselimuti pasir putih, berujung riak gelombang kecil yang jernih, Dipeluk perbukit disekelilingnya. Bukitnya dihiasi tanaman berranting banyak dan berbunga pink layaknya pohon sakura. Barangkali nirwana seperti ini, ujar saya dalam hati sembari tersenyum lebar, menahan napas tersengal usai menuruni tangga. Rasa bahagia di dalam hati mengembang semakin besar, saya sangat bersyukur bisa menyaksikan pemandangan seindah itu.
Saya berhenti di dekat pura. Dari situ saya bisa mengintip bagaimana rupanya si Padang-Padang. Sebuah lekukan yang diselimuti pasir putih, berujung riak gelombang kecil yang jernih, Dipeluk perbukit disekelilingnya. Bukitnya dihiasi tanaman berranting banyak dan berbunga pink layaknya pohon sakura. Barangkali nirwana seperti ini, ujar saya dalam hati sembari tersenyum lebar, menahan napas tersengal usai menuruni tangga. Rasa bahagia di dalam hati mengembang semakin besar, saya sangat bersyukur bisa menyaksikan pemandangan seindah itu.
Meski tak sabar untuk segera turun, saya mengambil beberapa foto dari sana terlebih dahulu, hasilnya lebih bagus dibandingkan mengambil gambar dari jembatan di jalan raya karena dari atas sana ada kabel yang akan mengurangi keindahan foto.
Dari pura, kita harus menyusuri celah sempit seperti di dalam goa. Harus sabar dan saling menunggu dengan pengunjung lain yang datang dari arah berlawanan.
Kabarnya Padang-Padang pada awalnya sepi. Menjadi ramai setelah dijadikan lokasi shooting film yang dibintangi Julia Roberts yang sudah saya sebutkan tadi. Di Padang-Padang sebagian besar pengunjungnya adalah turis asing yang berjemur, mendayung kayak dan surfing. Jika saja saya membawa sarung pantai tentu saya akan rela merebahkan diri sejenak (dengan berjilbab lengkap, haha) di bawah matahari yang seolah enggan menyengatkan panasnya pada si pantai cantik ini.
Jangan dulu berpuas dengan pantai indahnya itu, berjalanlah terus menjauhi arah masuk. Di sana masih ada bagian Pantai Padang-Padang yang bersembunyi di belakang bebatuan karang. Air jernihnya mengundang untuk bermain bersama riakan ombak kecil yang datang silih berganti. Air pantainya dingin. Saya berlama-lama di sini karena sengatan matahari tak terasa dan tidak banyak orang lain.
Perjalanan beach hoping perdana sudah sangat membuat saya senang. Pantas saja Pantai Padang-Padang begitu terkenal. Tempatnya memang sangat memanjakan mata. Murah banget untuk bisa menikmatinya, cuma perlu bayar parkir saja. Untuk motor hanya Rp 2000. Jadi jaga kebersihan dan jangan buang sampah sembarangan di Padang-Padang ya, supaya ia tetap cantik. Saat itu saya jadi makin penasaran dengan kedua pantai lainnya akan seperti apa kontur dan wujudnya :D
Fashion Tips to Visit Padang Padang Beach
Pantai ini tak sepanas pantai lainnya yang pernah saya kunjungi di Bali. Namun demikian sunglasses masih menjadi barang wajib untuk dibawa. Ada baiknya membawa sarung pantai jika ingin leyeh-leyeh di sana, supaya pakaian atau bagi bagi yang berbikini, pakaian renangnya tidak kotor. Celana is a must karena harus naik turun tangga. Kenakan sandal yang nyaman dan sangat tidak disarankan memakai heels atau sejenisnya.