Assalamualaikum. Gimana kabar teman-teman? Mau nyicil cerita-cerita nyiapin pernikahan nih. Pada tertarik nggak yah? Hihi. Saya dan Aryo kemarin mempersiapkan pernikahan kurang lebih hanya selama dua bulan. Alhamdulillah semua lancar. Namun ternyata H-dua minggu saya baru inget kalau kami belum punya kotak mahar untuk mendisplay mahar atau maskawin.
Saya pun bergerilya di instagram dan google tentang informasi kotak mahar. Saya dan Aryo sepakat mau kotak mahar yang berupa frame pop up gitu. Eh nyebutnya pop art apa pop up sih? Bingung. Hehe. Untuk saat ini saya menyebutnya pop up aja yah.
Ada satu penjual pop up frame yang cocok banget sama selera saya, harga satu framenya Rp 600K. Lumayan mihil yah. Pas saya telpon ada yang ready. Tapi kemudian mikir-mikir, buat dipajang pas akad doang kenapa nggak nyari yang lebih murah. Ternyata yang lebih murah pada lama-lama banget jadinya, nggak ada yang ready. Plus keliatan ada komentar-komentar komplain dari pelanggannya gitu.
Kemudian tercetuslah bikin pop up frame sendiri. Saya pengennya yang ada dedaunan dan bunga. Untungnya kami punya design undangan dalam bentuk corell, jadi kami ambil desugnnya dari sono. Undangan kami didesign oleh teman saya Dara (instagram Dara).
Awalnya saya pikir saya sendiri yang bakalan bikin. Tapi karena saya rempong pas ngerjain corell, akhirnya semua diakuisisi Aryo dan saya nggak boleh meyentuh sama sekali, hahaha. Yaudah deh saya nyantai-nyantai aja.
Alat-alat yang perlu disiapkan saat mau bikin pop up frame mahar antara lain:
- Frame (kami beli yang ukuran 30x40 cm dari Tokopedia, dapat harga Rp 50K
- Design untuk di print, siapkan dan perhitungkan semuanya dan jadikan dalam satu halaman supaya lebih hemat ketika di print. Kami print di Snapy Rp 18K ukuran A3+. Satu lembar A3+ itu pas penuh buat bikin pop up frame mahar seperti punya kami
- Kertas foto untuk background, kami beli di snapy juga. Ukuran untuk frame 30x40 cm bisa pakai kertas foto ukuran A3+. Kami dikasih gratis sama Snapy Jalan Bangka Raya, hehehe. Eh ini bukan endorse ya. Tapi emang keberadaan Snapy yang buka sampai malam membantu banget)
- Double tape
- Gabus untuk ditempelkan dengan pola yang diprint supaya kesan 3D dari pop up framenya dapat. Bisa pakai gabus yang potongan papan, biasanya dijual di fotokopian Rp 8k.
- Penggaris, Gunting, Cutter, dan Obeng.
Bagian paling lama dalam pengerjaan pop up frame mahar ini adalah menyusun pola yang akan diprint. Perlu perhitungan yang cermat supaya pas dan nggak kurang. Kemudian menyatukannya dalam satu lembar ukuran A3+ juga perlu perhitungan yang cermat.
Cara Membuat Pop Up Frame untuk Mahar:
- Siapkan frame dan tempeli kertas foto atau kertas lainnya yang akan dijadikan bcakground.
- Setelah print pola tadi, gunting satu per satu.
- Coba susun sesuai konsep yang sudah direncanakan.
- Kalau sudah pas semuanya, tempeli guntingan pola dengan double tape.
- Susun lagi sesuai hierarki mana yang mau ditampilkan di depan dan ditonjolkan dengan gabus.
- Potong gabus tipis-tipis sesuai tampilan pop up 3D yang diinginkan.
- Lalu tempelkan ke dalam frame.
- Tutup frame, dan jadilah pop up 3D untuk mahar bikinan sendiri.
Saya seneng banget sama pop up mahar bikinan Aryo ini. Yaiyalah sesuai selera wong designnya juga dari undangan kami sendiri.
Range harga antara beli dan bikin sendiri cukup jauh ya, hihi. Jadi kalau teman-teman ada yang mau menikah dan punya waktu senggang sekitar setengah hari, daripada muter-muter nyari atau pusing googling, cobain deh bikin sendiri. Jangan lupa tentuin konsepnya dulu yah. Lalu bikin aja sesuai selera kalian masing-masing. Buat yang sudah menikah, bisa kok bikin pop up frame untuk hadiah atau untuk pernikahan Saudara atau teman dekat.
Oiya kalau kalian masih bingung dengan penjelasan saya, banyak tutorial di youtube kok tentang cara bikin DIY Pop Up Mahar ini.
Selamat mencoba! :D