Babymoon di Kuala Lumpur dan Kemudahan Transportasi ke Bandara

11:49

Assalamualaikum. Saya mau sedikit kilas balik waktu Kai belum lahir. Tentang jalan-jalan kami di Kuala Lumpur saat saya masih hamil 5 bulan. Waktu itu salah satu teman dekat saya menikah di Medan. Kemudian suami setuju ketika saya ngajak ke Melaka sekalian dan pulang ke Jakartanya via Kuala Lumpur. Biar dapat tiga destinasi dalam sekali bepergian. Semenjak saya hamil memang kami nggak pernah liburan atau jalan-jalan ke luar kota, alhamdulillah ada kesempatan ini. Mana pas banget usia kehamilan sudah cukup aman dan kondisi badan sudah enak untuk jalan-jalan. Sebenarnya ini seperti perjalanan travelling biasa, tapi karena dilaksanakan saat hamil dan berdua dengan suami saja, maka coba kita namai dengan babymoon, semoga tetap cocok, hehe. 





Karena udah beberapa kali ke Kuala Lumpur, saya pengennya ke destinasi yang nggak mainstream. Tapi nggak kesampaian karena waktu yang kami alokasikan di sini sangat sebentar. Udah gitu cuaca hujan melulu. Jadilah kami hanya mengunjungi beberapa tempat mainstream yang sebagian udah pernah saya kunjungi. Padahal sebelumnya saya udah riset cari-cari tempat makan otentik, pasar tradisional, dan coffee shop lokal yang enak dan bagus desain interiornya.

Meski tempat yang kami kunjungi cukup mainstream, saya bakal nyeritain dari sisi perempuan yang sedang hamil ya. Terutama tentang toilet dan kemungkinan untuk sekadar istirahat duduk untuk menuju suatu tempat. Siapa tahu ada bumil yang lagi pengen jalan-jalan ke Kuala Lumpur dan butuh info seperti saya waktu merencanakan perjalanan ini. Semua yang kami kunjungi di sini free entry ya. Grateis, hehe.

Bukit Bintang

Malam setiba dari Melaka kami cuma kuliner aja di Bukit Bintang. Sebelum menentukan tempat makan, kami nyari dulu tempat makan yang halal, enak, dan kalau bisa harganya terjangkau. Akhirnya kami memilih makan di Tg's Nasi Kandar. Tentang kuliner akan saya bahas di post lain nanti kalau ingat dan sempat. Jadi di sini saya ceritain tentang destinasi yang kami kunjungi di Kuala Lumpur aja. Di Bukit Bintang kami sempat jalan-jalan keliling beberapa pusat perbelanjaan di sana. Tapi paling lama di Pavilion.

Pavilion KL

Gara-gara saya, kami jadi menghabiskan banyak waktu di mall ini. Muter-muter nggak jelas aja gitu. Awalnya ke sini karena nyari Nature Republic, tapi ternyata Natrep udah nggak ada di Malaysia waktu itu. Padahal di Indonesia baru buka ya. Kemudian saya lirik-lirik Fashion Valet yang sering saya kunjungi webnya, tapi karena takut kalap saya beneran nggak berani masuk. Haha. 

Tadinya mau makan fancy tapi entah kenapa khawatir nggak cocok seleranya atau khawatir kemahalan ya, jadinya makan di kopitiam aja. 

Sisanya saya habiskan untuk belanja di inisfree dan the body shop. Di inisfree dapat banyak kosmetik dengan harga oke yang cocok di wajah saya. Kemudian di the body shop nemu produk yang saat itu belum dijual di Indonesia. Lumayan bisa nyoba duluan, hihi. Oiya kami nyobain Gareth Pop Corn perdana di Pavilion KL ini. Toilet di sini bersih dan wangi seperti toilet mall bagus di Jakarta. Tersedia beberapa tempat duduk di depan tenant-tenant, lumayan untuk istirahat bumil, hihi.

Perdana Botanical Garden

Keesokan harinya setelah sarapan di sebelah hotel, kami segera pesan grab untuk pergi ke Perdana Botanical Garden. Saya berharap melihat bunga-bunga dan bisa berfoto di tengah bebungaan di sini. Tapi ternyata tidak terkabul karena hujan turun dengan deras setiba kami di salah satu garden.
Kami turun taksi di gerbang. Sempat melihat Malaysia Cartoon and Comic House sebentar, lalu kebingungan memilih mau ke garden yang mana. Jadi Kuala Lumpur Botanical Garden atau yang nama aslinya Perdana Botanical Garden punya beberapa taman besar. Ada deer park, hibiscus garden, orchid garden, Kuala Lumpur Bird Park, dan Kuala Lumpur Butterfly Park.
Kami lewat doang di Kuala Lumpur Bird Park, lagi hamil parno flu burung. Koleksinya lumayan banyak sih. Kemudian mampir ke Orchid Garden sebagai pemberhentian pertama. Tau-tau hujan. Kami berteduh dulu di Orchid Garden. Lumayan ada beberapa kursi untuk duduk.

Tamannya jadi sepi karena hujan. Selepas hujan reda, kami foto-foto dan melihat-lihat koleksi anggrek di taman ini sekalian mengintip hibiscus garden tapi nggak sempat foto di sana. Jadi foto-foto kami di Perdana Botanical Garden ini hanya di Orchid Park. Sepertinya kalau akhir pekan ada kios-kios yang menjual anggrek yang khas yang dikembangkan oleh masing-masing dari pemilik kios di Orchid Park. Saya menyempatkan diri ke toilet karena bumil sering kebelet pipis kan. Hehe. Toiletnya bersih tapi nggak ada tisu aja sih. Mushola juga ada dan bersih.

Perdana Botanical Garden bisa dijadikan pilihan destinasi gratis untuk yang liburan ke Kuala Lumpur dengan anak yang sudah mulai sekolah. Selain menarik karena da Cartoon and Comic House, juga bisa dijadikan sarana belajar aneka jenis burung dan tanaman. Keluar dari botanical garden ada halte shuttle bus KL Hop On No. 15, jadi kalau misalnya beli paket tiketnya enak tuh bisa langsung naik bus ke kota. Kalau kami, baliknya lagi-lagi naik taksi online, hehe. Taksi konvensional juga banyak yang standby di area ini.  

Kuala Lumpur Tower/ KL Tower

Karena belum pernah ke KL Tower, maka saya ngajakin suami ke sini. Masih naik taksi online ya. Kami sampai sini ketika cuaca sedang terik-teriknya. Di dalam KL Tower banyak wahana yang cocok untuk anak usia sekolah, tentang ilmu pengetahuan dan teknologi gitu. Kami papasan dengan rombongan anak sekolahan dari Indonesia. Akhirnya kami cuma memutari balkon (bener nggak ya nyebutnya?) KL Tower dan duduk dulu untuk istirahat sejenak. Setelah lelah hilang, kami kembali ke jalan untuk naik bus ke destinasi kami selanjutnya. Saya nggak ke toilet di sini jadi nggak tau deh, hihi.

Petronas Suria KLCC

Hari menjelang sore, kami ke KLCC dengan rencana hendak menikmati air mancur menari. Sebelumnya kami foto wajib dulu di depan twin tower. Biar afdol noraknya udah ke Kuala Lumpur bareng suami, hihi. Kami berlama-lama di sini, sampai malam karena KLCC menjadi penutup perjalanan kami.
Sama seperti Pavilion, toilet di sini oke. Kami berlama-lama duduk di pinggir kolam air yang kalau malam air mancurnya menyala. Lumayan menikmati suasana sore yang lumayan sejuk. 

Di Suria KLCC kami makan di McD, haha. Lama betul di McD sampai kenyang. Pulangnya kami kena macet parah. Ternyata sama seperti di Jakarta, jam pulang kerja di Kuala Lumpur juga ada macetnya.

Ke KLIA Booking Airport Transfers di Traveloka 

Ada yang bingung kenapa ke bandara di Malaysia bisa booking di Traveloka yang aplikasi asli Indonesia? Saya baru tahu pas babymoon di Malaysia ini kalau Traveloka nyediain fitur airport transfers yang memiliki beberapa pilihan akomodasi transportasi dari dan menuju bandara. Nggak cuma di Indonesia, airport transfers Traveloka juga bisa digunakan di Kuala Lumpur. Sewaktu saya landing di Melaka saya plonga plongo nggak ngerti mau naik apa karena belum tau fitur airport transfers dari Traveloka. Untungnya untuk di Kuala Lumpur kami bisa booking airport transfers untuk ke KLIA. Perjalanan ke bandara jadi lebih mudah deh.
Karena waktu nyobain saya nggak sempat screenshot, ini saya screenshot contoh booking airport transfers via Traveloka. Dari hotel saya, tersedia dua jasa yakni sewa mobil dan menggunakan KLIA Ekspress. Tentu kami pilih kereta ya supaya bebas macet. Sebenarnya karena lebih murah sih, haha.
Untuk di Indonesia tersedia shuttle bus juga lho, ada Big Bird Airport Shuttle. Buat yang suka kemewahan dan kenyamanan bisa pesan Golden Bird Limousine & Car Rental. Buat yang mau hemat bisa naik Xtrans, pilihan transportasi dari dan ke bandara Soekarno Hatta favorit saya sewaktu tinggal di Bintaro dulu. Murah dan nyaman, hehe. Ada juga conxxe dan KLIA Ekspress tadi yang menjadi partner airport transfers Traveloka yang bisa teman-teman pilih. Partnernya Airport Transfersnya Traveloka terpercaya semua, nggak ada partner yang belum saya kenal.
Saya prefer booking di fitur airport transfers Traveloka karena nggak mau repot-repot, apalagi dalam kondisi hamil di negeri orang. Ini cocok juga buat yang bawa anak-anak supaya semua serba pasti. Tinggal pilih moda transportasi mana yang sesuai dengan selera dan budget kita. 

Dengan memesan airport transfers, saya jadi worry free. Nggak perlu buru-buru ke stasiun KLIA Ekspress karena saya udah punya tiketnya duluan. Tinggal datang mendekati waktu keberangkatan ajah. Nggak ada lagi cerita heboh buru-buru ke bandara deh. Kalau di Indonesia saya pilih airport shuttle karena rumah saya dekat dengan pemberhentian shuttle bus Big Bird. Busnya selalu lega karena mungkin banyak yang belum tahu, lumayan. Hihi. Perjalanan bumil waktu itu sangat nyaman dan tenang. Untuk info selengkapnya, silakan teman-teman mampir ke laman airport transfers ya untuk merencanakan liburan nyaman bebas khawatir dari dan ke bandara. Sampai ketemu di postingan perjalanan kami lainnya. Have a good day. :)

You Might Also Like

18 komentar

  1. Ku pingin ngerasain babymoon juga, ibu jadi senang, bayi bahagia,traveloka asik untuk pesan akomodasi maupun transportasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nanti kalau ada baby no.2 bisa tuh Mba direncanain babymoon, hihi. Iya baby senang jalan-jalan juga lho kayaknya di kehamilanku kemaren. Betul Mba, aplikasi airport transfersnya traveloka memudahkan banget emang :D

      Delete
  2. haha, nyari Nature Republic ya?
    kemarin pas mudik, di jogja, bojoku juga nge borong Nature Republic

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha iya Ir, ini di sini banyak juga natrep. Bahkan bisa beli di toped ada official storenya :D

      Delete
  3. And sekarang baby-nya sudah mulai besar qiqiqiq. Asyik ya bisa jalan bareng pak suami dan Alhamdulillah kandungan baik-baik saja selama babymoon.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba alhamdulillah sehat2 selama hamil keamrin sampai bisa jalan-jalan :D
      Sekarang pengen jalan ajak bayi tapi belum berani, hihihi.

      Delete
  4. Aku gak pernah babymoon krn wkt hamil bawaannya pengen bobok aja dikasur. Males jalan2. Hehe..

    Btw, anggrek nya tjantik banget itu mba. Boleh gak si dibawa pulang? Hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh kalau yang dijual di kios di akhir pekan Mba, hehehe. Iya nih anggreknya cakep-cake kayaknya hasil persilangan aneka varietas ya. Aku jalan2 pas hamil sekali ini aja Mba. Enak juga ternyata :)

      Delete
  5. Kalo mengandalkan Traveloka, niscaya trip kita aman jaya sentosa!

    Kindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya aplikasi lokal yang bisa dipakai global nih Traveloka lumayan banget :)

      Delete
  6. udah cobain dong shuttle/transportasi ke bandara wkwkwkwkk *somse

    Seneng sama Traveloka karena harga yang dibayar sesuai aplikasi (penawaran). Btw, baru ngeh di Pavilion KL ada Garret wkwkwkwk, pas kemaren ga lita habis penuh banget (kayak pasar) dan bikin macet Bukit Bintang akibat sale dan parkiran ditutup. Untung hotel deket sana wkwkwk *curcol

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaa naik KLIA ya? Iya aaku juga booking hotel di Kuala Lumpur pakai Traveloka karena harganya fix udah all in dan jelas. Ada reviewnya juga. Untung hotelnya deket. Kalau Garret ada di basement btw. :)

      Delete
  7. Aku belum pernah dong ke KL hahahaha dan baru tau kl traveloka bisa pesan shuttle ke bandara :D aku blm tau mau ngapain kalau ke KL, jadi blm ada keinginan ke sini hahahaha, tapi tulisan nia pastinya jadi referensi kl jadi kesana :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha saking deketnya jadi males kali ya Mba? Yah emang mirip banget sama Jakarta. Enak buat wisata kota yang sedikit beda culturenya dengan Jakarta. :D

      Delete
  8. Kapan-kapan cobain layanan airport transfer via Traveloka. Selama ini seringnya mengandalkan langganan teman.

    ReplyDelete
  9. Wih, nggak kecapean tuh mbak? Sekali jalan langsung mampir berkali2, pas lagi hamil juga (btw itu pas kehamilan berapa bulan?). Saya yg inget waktu hamil aja males kemana2 rasanya hehe...

    Tapi orchid garden-nya keliatannya asik klo pas sepi kaya habis ujan gitu ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah enggak kecapekan karena malam paling keluar buat makan doang. Hehe. Waktu itu kehamilan 5 bulan.

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)

Like us on Facebook

Instagram