Pages

Wednesday, 27 June 2012

Wisata Kota Batu: Air Terjun Coban Rondo

Saya nggak pernah mimpi bisa balik lagi ke Kota Batu di tahun 2012 ini. Dulu pernah kesana pada Bulan Desember 2008. Sudah lama sekali. Waktu itu ke sana bareng teman kelas di STAN. Kami menginap di Malang di rumah salah satu teman dalam rombongan. Nggak kebayang gimana rasanya keluarga itu kedatangan 7 orang asing dalam usia yang sangat produktif untuk makan, hahaha. Tapi meskipun kami ingin mengurangi beban keluarga teman tersebut dengan makan di luar, ketika pulang ke rumah tetap disuruh makan, karena menolak makan ini akan menjadi sangat tidak sopan ketika tuan rumah emang spesial masak buat kita, jadilah sehari kami bisa makan 5 kali. Saya pun mengalami peningkatan berat badan yang lumayan, sekitar 2 kg dalam liburan itu. Tujuan kami ke Batu kala itu untuk membeli oleh-oleh kripik buah yang terkenal dari Malang, teman saya merekomendasikan beli di Batu, di sentra produksinya langsung, jadi kami benar-benar dapat kripik buah yang fresh. Di sana kami main ke Payung. Waktu itu tadinya tidak ada planning kami akan ke Batu, soalnya dari Malang tadinya mau ke Probolinggo kemudian naik Gunung Bromo.

Perjalanan kedua ke Kota Batu ini juga unplanned seperti perjalanan pertama, tapi kenangan saya akan kota nan sejuk ini selalu tertanam jauh di dalam memori, kalau ada orang bilang Kota Batu saya pasti ingat Payung. Bangunan-bangunan non permanen yang didirikan di atas jurang dan di pinggir jalan berliku yang juga gak kalah curam, namun menawarkan keindahan pemandangan Kota Batu yang luar biasa, dengan sajian sejenis pisang bakar, mie rebus, kelapa muda ataupun STMJ (Susu Telur Madu Jahe) yang pas untuk mengatasi dinginnya udara, tempat-tempat tersebut dinamakan cafe. Jadi apabila Anda berkunjung ke Kota Batu, jangan lewatkan Payung ya. Saya sendiri tidak ke sana lagi kemarin, sengaja mau ke tempat-tempat yang belum pernah saya kunjungi.

Kami menuju Batu dari Blitar selepas kondangan. Rombongan saya berhenti di tengah area persawahan untuk menumpang Sholat Dzuhur di sebuah mushola kecil di Kampung, airnya jernih banget dan dingin, langsung dari mata air pegunungan. Ada kenangan indah di sini, yakni saya super kebelet banget ke toilet, sementara tempat yang ada tulisannya toilet itu banyak ibu-ibu yang sedang mencuci baju, setelah jalan bolak balik ga jelas dengan gaya kebego'an tiada tara akhirnya saya ngajak Mba Iqie ke rumah penduduk nekad aja gitu minta izin numpang ke WC, ternyata dibolehin. Lega sekali rasanya. Nggak kebayang kalau penduduk setempat tidak berbaik hati mengizinkan saya menggunakan toiletnya. Saya emang gampang mules di perjalanan. Keluar dari rumah penduduk tersebut saya foto dulu nih dapat dua foto cantik, kemudian bisa sholat dzuhur jama' ashar dengan tenang ;)
Tujuan pertama di Kota Batu adalah air terjun Coban Rondo. Saya sempat berimajinasi kalau Air Terjun ini berlokasi dekat Cangar, tempat pemandian air panas alami yang pernah saya datangi dengan rombongan teman-teman di tahun 2008. Tapi terrnyata lewat jalan lain, bukan yang dulu saya lewati. Jalanannya tidak banyak kebun apel di kanan kiri seperti yang saya lewati dulu, tapi lebih mulus dan lebih lebar. Pepohonan yang banyak dan tinggi di sepanjang perjalanan sebelum air terjun membuat suasana makin sejuk dan syahdu, pepohonan tadi juga berfungsi menahan tanah longsor karena lokasinya yang berada di atas bukit kota Batu.

Kita bisa menikmati pemandangan yang sama dengan di Payung. Tempatnya sejuk sekali, bahkan di sana ada yang pacaran dan langsung pergi ketika kami datang, hihihi, ada juga rombongan anak muda yang sekadar ngumpul-ngumpul di taman kecil yang disediakan sepanjang jalan ke air terjun.
 Kebetulan ada paralayang lho tepat di atas bukit pada foto di bawah ini, gak keliatan yah, hehe kecil banget soalnya pake camdig biasa bukan DSLR yang tele panjang :p
 And i really enjoy the scenery ;)
Dari sepanjang jalan yang tadinya hanya ada pepohonan di kanan kirinya, tiba-tiba muncul beberapa bangunan yang ternyata kios para pedagang. Lalu kami parkir dan berjalan menuju jalan setapak yang elok dengan taman buatan di kanan kirinya. Gemuruh air terjun mulai terdengar. Artinya kami sudah sampai di air terjun Coban Rondho. Lokasinya bersih sekali kala itu. Sulit saya temukan area wisata yang bersih seperti ini di Padang. Fasilitasnya pun cukup lengkap, ada mushola dan aula yang bisa dipakai untuk kumpul keluarga atau mungkin membuat acara ketika berwisata dalam rombongan.

bersih kan meski di lokasi tersembunyi 
saya suka bunga-bunganya cantik
Cuaca yang dingin membuat kami mendampa makanan panas. Ternyata selain pemandangan alam kita juga bisa menikmati aneka cemilan sederhana yang nikmat. Lalu kami menghampiri Bapak penjual pentol. Liat deh kami udah mupeng banget di depan gerobak si Bapak. Pentol biasa disebut cilok di Jawa Tengah. Ada bakso tahunya juga. 
Kami juga mencoba jagung bakar. Kita bisa pesan rasa manis, pedas ataupun pedas manis. Buat yang pakai behel seperti saya gak usah kawatir, jagungnya setelah dibakar bisa diiris lalu disajikan di piring, jadi kita makannya pakai sendok, nyummmiii...
 Area outbond:
 Jadi jangan lupa mampir ke sini ya kalau ke Malang, liburan murah meriah :D

Iteanerary:
-Hotel Kartika Kusuma, Jalan Kahuripan No. 12 Malang Rp 249.000 kamar double twin
Fyi saat itu kami ke Malang di tengah hari kerja yaitu hari selasa, mendarat di Surabaya malam jadi sampai Malang sudah tengah malam, tadinya kami berencana menginap di Hotel Trio 1, kami go show, hotel tersebut penuh, kemudian kami dapat hotel ini. Lumayan bersih, cuma tidak disediakan sabun dan pasta gigi, ada handuk kecil. Tersedia TV tapi TV lama yang cembung itu, hehe, lumayan lah sekadar melepas penat dari dini hari kemudian jam setengah 7 sudah check out.
-Pentol @Rp1000 atau Rp 2000, udah kenyang banget itu pasti buat satu orang, kami sih SALOME (Saklobang Rame-Rame) artinya beli satu plastik kemudian dimakan bareng-bareng.
-Jagung bakar @ Rp 4.000
-Masuk tempat wisata saya lupa, mungkin sekitar Rp 5-15 ribuan

Apabila kesulitan menjangkau tempat ini, sewa mobil beserta sopir saja dari Kota Malang, sekalian telusuri semua lokasi wisata yang berdekatan misalnya Batu Night Selecta dan Jatim Park II.

Tuesday, 26 June 2012

OOTD Sweet Choco

 Walking around the city...
 Looking from another side...

Doing silly thing such as self photo taking, narcism isnt a crime ;D

Monday, 25 June 2012

Me on my 4th weekend of June

Another weekend without planning, jadi saya nggak ngirimin planning, soalnya unplanned :D

Sabtu kemarin saya menikmati sarapan soto kudus dan bermain di Pantai Padang di siang hari, gak tanggung-tanggung jam 11 siang, pas panas-panasnya, hehe

Soto kudus favorit saya berlokasi di Jalan Ujung Gurun, Padang, kuahnya bening, sambal cabe hijaunya peudes mantabb, juga disajikan lauk tempe goreng, sate ati ampela dan sate telur, berasa di Jawa deh...



Setiap siang lewat Pantai Padang saya selalu terpesona oleh warna biru kehijauannya yang cantik itu, sudah lama saya menyimpan keinginan untuk menginjakkan kaki dan bermain dengan riak ombak di sana pada siang hari...
Finally, i could enjoy it :D
yeayyy

 Pantai Padang di sisi utara masih lumayan banyak pasirnya, saya pun main-main ombak di sana, udaranya ceraaah banget, langitpun biru, bikin suasana makin syahduuuu

Pindah ke sisi selatan, di sana banyak tenda-tenda dengan tempat duduk di pinggir pantai. Sebenarnya di sisi utara ini juga banyak tenda dengan banyak tempat duduk di pinggir pantai, tapi nggak ada yang menyediakan menu rujak, adanya pisang bakar dan sejenisnya, jadilah saya tetep pilih ke selatan, seger banget deh siang-siang ngerujak sambil minum es kelapa muda di pinggir pantai. What a wondeful weekend :D


Sepulang dari pantai tiba-tiba gerimis yang dilanjutkan hujan sampai sore, syukurlah kami udah pulang.
Hari minggunya saya isi dengan istirahat total, hahaha, tidur siang dalam waktu yang cukup lama, tapi sorenya saya imbangi dengan joging kok :p

This is my long vacation in my 4th weekend on June \^^/

Mba Siwi and Dinarni's Wedding in Wlingi-Blitar

Assalamualaikum
Setelah post Accidentally in Malang kemarin, pagi-pagi kami meninggalkan Malang menuju Wlingi-Blitar untuk mengejutkan yang empunya gawe, hehe kami gak ngasih kabar kalau mau datang :D

Rupanya kami datang ketika acara belum mulai, kami disambut dengan sangat ramah oleh tetangga dan saudara mempelai, dihidangkan aneka jajanan, teh manis, dan  rawon. Sungguh saya kangen banget rawon, di Padang ini jarang ada rawon, mana sambal terasinya enak buanget kemarin, nyummiii *nulis sambil ngiler*

Singkat cerita, Mba Siwi ini teman kost saya di Padang, senior saya satu2nya yang tepat satu tahun di atas saya, Mba Siwi-lah yang ngasih tau ini itu dan gimana gimini di Padang ketika saya baru datang, sedangkan Didin adalah teman kuliah saya. Jadi ketika mereka deket sih Mba Siwi ga sadar kalau saya teman kuliahnya Didin, sedangkan Didin gaktau kalau saya di Padang dan sekostan sama Mba Siwi, sampe akhirnya beberapa waktu kemudian mereka menyadari adanya orang yang sama-sama mereka kenal dalam dunia mereka, yaitu saya, wkwkwk, ketawa-ketawa aja denger kebetulan ini. Mba Siwi menjadi pegawai tugas belajar sejak desember 2011, pindahlah ia ke Jakarta. Kemudian sekitar 2 minggu sebelum tanggal resepsi mereka baru ngasih kabar.

Yang paling bikin ikut deg-degan waktu acara nikahan apa sih? Kalau menurut saya sih ijab qabulnya, hihi. Alhamdulillah Dinarni langsung bener lho, cuma sekali gak pakai ngulang,., Mmmmm mungkin beliau sudah ngapalin ribuan kali tadi malam.....
Suasana sebelum ijab qabul, semua tegang yak :D
 Saya tuh kagum banget dah kemarin Mba Siwi cantiik banget, secara ya Mba Siwi ini juarang dandan, hehe, mamanya Mba Siwi juga cantiik...
Seusai ijab qabul acaranya seserahan gitu..Dilanjut sungkem-sungkeman dan kemudian foto-foto wedding :D
Apakah yang saya lakukan? tentu saja hunting foto ala kadarnya desak2an dengan fotografer2 aseli :p



 Mba Siwi dan Didin bener2 pakai acara adat jawa jadi setelah ijab mereka ganti pakaian dan kami menunggu sembari ngabisin snack yang dihidangkan dan saling memotret satu sama lain...
Pasangan ini mgkn yg akan menyusul ke pelaminan :p
 Suiit suiit, ternyata kebayanya unguu, Mba Siwi makin cantik aja pake kebaya ungu. Pengantin wanita diiringi pagar bagus dan kembar mayang (bener gak nih?) menuju pelaminan. Beberapa saat kemudian pengantin prianya diiringi pihak keluarga juga menuju pelaminan. Eits tapi bukan langsung duduk, mempelai melaksanakan upacara balangan suruh (Saling melempar daun sirih yang sudah diikat) to be honest maap banget yang ini saya lupa maknanya. Kemudian acara tidak tigan (nginjek telur) sampe telurnya pecah kemudian pengantin wanitanya mencuci kaki pengantin pria yang kotor kena telur, maknanya sebagai wujud pengabdian istri kepada suami gitu deh. Beberapa tahun belakangan ini sudah jarang yang nginjek telur langsung sampe pecah beneran, telurnya dibungkus plastik gitu, jadi kalau pecah pun kaki mempelai prianya gak kotor-kotor amat dan tangan mempelai wanitanya juga gak jadi amis. hehehe

Selanjutnya setelah duduk di pelaminan masih ada acara suap2an itu lupa istilahnya, maknanya sih saling berbagi. Kemudian sungkem sana sini ke orangtua dan mertua. Acara Mba Siwi dan Didin semakin njawani dengan MC nya pakai bahasa ala-ala dalang gitu ;)



 Daaan terkahir, jangan lewatkan pose keren para model di bawah ini ;D


Mba Siwi sempet nangis di atas pelaminan setelah selesai foto-foto bareng kami, Mba Siwi bilang kami gak boleh pulang, kami kawatir tebawa haru dan gak mau mba siwi jadi makin nangis-nangis makanya kami buru2 pamit, tapi ternyata disuruh makan lagi dulu, yaudah deh, ga sopan lho nolak makan :p

Di dekat rumah Mba Siwi ada tempat rafting yang bagus, tapi sayangnya kami gak mungkin rafting, liat aja long dress yang saya pakai, hahhaa... Kami memutuskan jalan-jalan di Batu dan Malang, simak yah post saya lainnya nanti...

Memang saya ini sedang dalam masa dimana sebagian besar teman-teman saya mengakhiri masa lajangnya, bahkan sudah banyak yang punya baby, hihi, saya hargai mereka. Sedangkan saya masih akan mengisi waktu dengan travelling kesana kemari karena kebetulan bekum rezeki married di umur 23 XD. may be next year, mohon doanya yah.... Saya selalu ikut hepi setiap temen married ataupun melahirkan :D




Mengurus Pengajuan Kartu TASPEN

Assalamualaikum. Saya baru saja mengurus TASPEN. Sepertinya banyak PNS yang belum mengurus TASPEN ya, saya pengen sharing nih supaya pada bikin juga. Pelayanan PT, TASPEN sudah modern lho.
PT Taspen Padang
Awalnya saya pikir saya perlu membuat surat pengantar atau surat keterangan dari kantor, ternyata tidak perlu. Tapi boleh kalau mau bikin surat pengantar dari kantor untuk pengajuan kartu taspen. Saya mendapatkan informasi ini dengan menelpon TASPEN Padang yang alamatnya saya dapatkan dari website PT TASPEN. Silakan masuk ke web tersebut dan cari tahu alamat serta nomor telepon TASPEN di kotamu. Petugas layanan teleponnya ramah dan informatif. Saya menanyakan persyaratan untuk mendapatkan kartu taspen.

Syarat untuk mengajukan kartu taspen adalah sebagai berikut:
1. Fotocopy SK CPNS dan SK Pangkat Terakhir
2. Fotocopy slip gaji (waktu itu saya menggunakan fotokopi slip gaji pertama)
3. Fotocopy Karpeg (bagi yang sudah punya)
4. Fotocopy KP4 (bagi yang sudah berkeluarga)
5. Foto copy KTP
6. Fotocopy SPMT

Saya ke kantor PT. Taspen Padang sekitar pukul 09:00, ada tempat parkir khusus motor di Taspen Padang. Ruang tunggunya luas dan cukup nyaman dilengkapi AC. Saya disambut dua security yang menanyakan apakah saya sudah membawa kelengkapan persyaratannya apa belum, ketika saya jawab sudah kemudian saya ditanya lagi sudah mengisi form apa belum, saya jawab belum. Ketika saya menanyakan pinjam pulpen malah disuruh beli di koperasi sekalian beli map katanya harus pake map. Saya pikir pupen saya sudah banyak banget di kantor dan di rumah, jadi saya cuma beli map dan pinjam pulpen ke ibu2 penjaga koperasi. Semoga lain kali PT Taspen menyediakan pulpen di tempat pelayanan, dengan pengikat juga tidak apa, supaya tidak diambil pengunjung yang pelupa yang khilaf membawa pulpen yang mereka sediakan.

Oiya ada tambahan persyaratan yang tertulis dalam form tapi tidak disebutkan Mbak yang angkat telepon, yaitu Fotocopy SK terakhir (jika sudah punya), saya sih punya tapi terlanjur nggak bawa yaudah saya bawa seadanya.

Berkas yang sudah dalam map diminta mbak security kemudian diantarkan ke dalam. Saya diminta menunggu. Saya nggak dapat nomor antriam, tadinya gusar juga sih soalnya orang-orang lain yang disitu dapat nomor antrian. Mungkin mereka mengurus dokumen yang berbeda.

Fyi, copy SK CPNS saya gak ada legaslisirnya karena ketika saya mau ke TASPEN kasubbag kepegawaian sedang dinas, sedangkan slip gaji saya ada legalisir dari subbag keuangan. Dokumen lain yang saya bawa tidak ada legalisir apapun. 

Setelah menunggu sekitar 20 menitan, mbak security tadi memanggil saya. Kemudian saya diminta mengisi buku tanda terima, kartu saya sudah jadi rupanya. Alhamdulillah kartu saya udah jadi, hehe, 

Mudah bukan? Yuk urus hak kita yang satu ini, bikin kartu taspen gampang kok ;)

Tuesday, 19 June 2012

Accidentally in Malang

Whoops whoops, antara kaget tapi juga sudah ada kewaspadaan atas kabar ini, pesan whatsapp dari kantor sebelah yang mengabarkan salah satu rekan seperjuangan kami di Padang yang sekarang tugas belajar di Jakarta akan menikah seminggu lagi, hihi, really excited. Namun ketika diajak teman-teman saya yang akan membuat kejutan dengan datang ke acara, saya memutuskan untuk tidak datang karena masalah dana tiket pesawat dan cuti saya yang sudah ada alokasi tersendiri. Saya tanyakan kepada Sang Calon Suami mengenai detail acara-acara yang akan diselenggarakan, dari situ saya tahu rupanya mereka tidak mengundang teman sebaya sama sekali kecuali yang memang dekat rumah karena upacara pernikahan mereka bener-bener dari dan oleh orang tua mereka. Sudah jarang sekali anak muda jaman sekarang yang mau seperti itu, jd saya sangat apreciate mereka. Karena merasa gak enak saya bantu teman-teman mencari info di wlingi-blitar sana mau nginep dimananya.

H-2 acara saya dapat pesan whatsapp dari mas Wahyu, senior saya yang biasa dipanggil Mas Ketek, hehe sekilas info ketek dalam bahasa minang artinya kecil. Dulu ketika Mas Ketek ditugaskan di kantor saya sekarang, ada pegawai lain yang juga bernama Wahyu, beliau lebih tua secara umur dan badannya lebih gede, sehingga mendapatkan nama Wahyu Gadang, begitulah sehingga Mas Wahyu yang lebih mudaan dipanggil Mas Ketek, heuheuheu... Saya tiba-tiba langsung touched by his message, sedih gitu sama kecewa terhadap diri saya sendiri, lah kok saya gak datang yaa, padahal banyak sekali kenangan manis sama Mba Siwi, rasa haru campur kangen membuat saya langsung meluncur ke dunia internet mencari tiket pesawat, setelah mencocokkan jam dengan mas-mas dan mbak yang sudah beli tiket duluan maka saya menghadap ke Kepala Seksi saya, beliau ternyata mengizinkan, alhamdulillah :')

Saat itu hari Senin, dan saya belum packing sama sekali bahkan sampai hari selasanya karena senin malam malah ada masalah yang bikin saya begadang sampai jam 2 pagi, senin siang pulang lebih cepat dikit dari kantor mau packing ternyata malah ada acara makan2, hehehe, jadilah packing alakadarnya menjelang jam 4, padahal penerbangan saya 17:50, ya udah biasa juga sih bgitu :p

Kebetulan sekali makan-makan siang itu ditraktir Adib dan Nia yang emang ulang tahunnya samaan di tanggal 11 Juni, saat membicarakan planning saya, Adib langsung mau nganterin ke bandara, yeayyy... Tadinya saya belum memutuskan apakah mau bawa motor saya sendiri kemudian saya tinggal di bandara atau mau minta antar pakai motor ataukah minta antar orang kantor, antara semua pilihan itu kurang nyaman semua, hampir saja saya memilih DAMRI, tapi ahh leganyaa :')

Hectic adalah teman akrab saya, kami tuh dekeeet banget deh XD

Ga sengaja saya ketemu Adib di mushola kantor pas saya mau nyariin dia, tapinya dia lamoo bana ngambil kunci mobilnya (padahal cuma 3menitan tapi saya hectic jadi lebay)... Si Adib ngajak Febi biar dia ga sendirian sepulang dari bandara nanti, kemudian saya diminta ngajak Fadlil yang emang sekantor sama saya, eh anak ini lama banget sampai saya telpon-telpon, setelah muncul malah jalan ala robotic dengan kecepatan 10 detik satu langkah, arrhgggghhhhhhhhhhhhh....

Anak itu kemudian ketawa-ketawa setelah tahu penerbangan saya 17:50, soalnya dia pernah ga boleh check in waktu di Soeta padahal masih lama terbangnya. Ih saya jadi makin khawatir deh apalagi si Adib berkali-kali bilang "Tenang aja, kemarin adib ngantar fadli malah fadli yang nyantai-nyantai kok, nyampai BIM jam 17:30 masih boleh masuk kok." Oke dalam hati saya tarik nafas panjang dan membatin, sabar Niaa sabar yaa -___-", dan kami pun masuk SPBU kemudian saya menarik nafas semakin panjaaaaaaangggg jangg jangg...

Kami ketemu DAMRI di jalan, bahkan waktu pertama keluar kantor tadi, jadi saya ancam si Adib jangan sampailah dululuan DAMRI, mending saya naik itu kalo kami kesalip, wakkaka.. Eeeh ternyata DAMRI nya tak seperti biasanya yang pelan-pelan, ternyata dia ngebut dan mengklakson-klakson kami, jadi tiap kali DAMRI di belakang kami persis, Adib langsung tancap gas menjauh sebisa mungkin jauh ke depan, hingga kami kesalip setelah DAMRI nekad mendahului dari sebelah kiri kami, huhuhu, tapi akhirnya ketika DAMRI harus lapor di poolnya yang di depan bandara, kami ngakak-ngakak berhasil menyalip. Sepertinya sih penumpang DAMRI nya ada yang satu penerbangan sama saya mungkin ibu-ibu, jadi sopirnya diintimidasi sama si Ibu makanya ngebut parah gitu..

Fiuh saya lari-lari masuk ke ruang check in dengan menunjukkan pdf tiket saya yang ada di BB saya, mm mbaknya lama gitu deh ngobrol-ngobrol, something wrong dengan cara mereka mengeprintkan boarding pass saya, yah pokoknya selesai itu saya lari ke eskalator antri airport tax dan antri masuk ke boarding room, ternyata nomor penerbangan saya sudah dipanggil-panggil diminta masuk ke pesawat. Ajaibnya dapat business classs nih duduknya, padahal bayar ekonomi, nyamaaan...

Di pesawat ketemu si Fadli teman saya yang td dibicarakan Adib, mayaaan saya jadi ditraktir setelah landing. Oiya dalam penerbangan tadi karena saya di business class, denger pramugari ngomongin apa-apa yang jadi kendala dalam penerbangan ini, pengaturan tempat duduk ada yang gak bener atau gimana gitu, jadinya mereka diskusi serius banget. Gak enaknya di depan jadi tau kabar begituan deh.

Makan sama Fadli bikin kami ngobrol banyak hal terkait kerjaan karena lama banget gak ketemu. Ternyata jam boarding pesawat saya ke Surabaya udah dari tadi, saya pun tergesa-gesa menuju boarding room, loh kok kosoongg???? Kemudian seorang petugas muncul dan menjelaskan kalau pindah boarding roomnya, saya pun lari ksono, semua penumpang udah pada masuk, fiuhhhh untung ga ketinggalan -___-

Excited banget deh saya melihat bagusnya gemerlap lampu dari langit Sidoarjo, sudah 4 tahun yang lalu saya terakhir ke sana. Ini kali kedua saya bisa menginjakkan kaki di Jawa Timur, alhamdulillah. Turun pesawat saya sudah ditunggu travel yang akan mengantarkan saya ke kota Malang melewati lumpur lapindo, jalanan berlubang dan juga truk-truk besar. Uniknya saya dapat sedan loh travelnya, hehehe....

Hello Malang, saya sudah ditunggu 3 teman saya.Saat itu pukul 1 dini hari ketika saya sampai di hotel yang diberitahukan teman saya pada pukul 00.00, dan kami pun ngrumpi sampai jam 3 pagi. Akhirnya setelah saling mengejek ketidakbisaan bangun pagi antara kami, jadilah kami tidur di room masing-masing untuk mempersiapkan diri besok ke Blitar...

Dear Malang, i had missed u so much, glad to see u again :')

Ngapain aja saya di Malang?? tunggu ceritanya di post saya selanjutnya yak :D

Monday, 18 June 2012

Jurnal Minggu Ke-2 Juni 2012: Tour de Singkarak, Kopi Nunos, dan Berkunjung ke Bukit Langkisau

Sabtu dan Minggu di perantauan rasanya tak pernah sepi agenda. Sabtu lalu saya mengagendakan untuk menonton Tour de Singkarak. Tapi sebelum itu tumben-tumbenan saya agak rajin. Selepas bersih-bersih rumah, saya ke salon dengan teman serumah. Ini pertama kalinya saya luluran ke salon seumur hidup. Silakan judge saya, yang pasti sih masih mandi tiap hari kok. Yah mesti hanya sekali. 
Kemudian kami brunch Soto Padang di Bofet Rajawali. Di Bofet Rajawali tersedia aneka menu sarapan ala minang lengkap dengan cita rasa yang cocok di lidah dan perut orang manapun. Kasirnya pun ganteng, keturunan Pakistan. Sebelas duabelas lah sama Zayn Malik (penting). Lokasinya ada di Jalan Juanda Padang.

Pulang dari Bofet ternyata tour de Singkaraknya pas lewat, jadi kami ketemu Tour De Singkarak di Jalan Khatib Sulaiman, lebih cepat dari dugaan kami yang mengira pukul 13.00 baru akan sampai di Padang, saat itu masih jam 12an.

Tahun lalu saya tidak terlalu memperhatikan tentang kecepatan atlet, yah pokoknya keliatannya mereka mengayuh mati-matian dengan sangat cepat, tapi kemarin saya perhatikan kecepatan mengayuh sedepadanya seperti kecepatan sepeda motor, apalagi dengan pengawalan dan pemblokiran jalan jadi bener2 cepet banget, sekelebat mata udah lewat semua, jadinya saya terkesima dan lupa ngefoto. :p

Saya berinisiatif nyusul mau liat lagi di rute lain. Hari itu rutenya dari Pantai Gondariah Pariaman ke Painan-Pesisir Selatan, jadi lewat Teluk Bayur. Saya pun berfikir untuk menuju Alang Laweh, jalan menuju Teluk Bayur, dan ternyata jalanan masih padat merayap akibat pemblokiran jalan, jadi walaupun udah ngawur banget naik motor sampe nyempil-nyempil diantara truk-truk gede yang mau ke Pelabuhannya, tetep saja saya telat. Tournya sudah sampai Bungus, pelabuhan yang pemandangan menuju ke sananya sangat indah di pinggiran Kota Padang. Udah jauh banget dan tak terkejar lagi dari tempat saya di Alang Laweh. 

Sorenya saya jalan-jalan dengan teman-teman. Di perjalanan kami menemukan arak-arakan bendi. Ternyata ini arak-arakkan orang menikah. Kabarnya sudah jarang yang menggunakan wahana trasnportasi tradisional ini di upacara baralek gadang (pernikahan. Jadi saya cukup beruntung bisa menyaksikan rangkaian upacara adat ini. 
Kami makan sore di McD, sholat di sana kemudian ke Rumah Kopi Nunos, one of the most cozy place buat nongkrong-nongkrong, ngumpul sama temen atau sekadar mau blogging. Rumah Kopi Nunos ini terdiri dari dua lantai, di atas rame yang nongkrong sama temen juga smooking room, tapi ada teras di balkon yang dibatasi pintu jadi gak kena asap rokok dr smooking room, klo di bawah cozy dan nyaman banget deh suasananya, apalagi saat itu di luar hujan badai, jadi enak bener deh ngopi. 

Ini kunjungan kedua saya ke sana, baristanya baik loh, ramah banget gitu. Kami di sana sampai maghrib kemudian kami lanjut "makan" lagi ke tempat saudaranya Diana yang sedang "menaiak rumah" atau syukuran rumah baru, bener2 acaranya makan makan dan makan muluuk yakk. ahh gapapa mumpung masih di Sumatera Barat :)
Rumah Kopi Nunos

YEAYY SUNDAY IS COMIING!!

Ritual hari minggu: kondangan! Karena yang nikah tetangga kantor, di sana ketemu orang-orang kantor juga deh. Foto sampai puass, tapi sayang saya lupa minta poto yang sama mempelainya :p *muda-muda pikun.* Makan ini makan itu, merasa kenal baik dengan mempelai jadi berani nyoba beberapa makanan tanpa sungkan. Tau sendiri kan kuliner minang gimana enaknya.
Setelah puas makan berangkatlah kami menuju Painan-Pesisir Selatan, di sana sudah disambut dureen, puas makan duren gratisan, bener-bener deh duren painan lamak bana...


Rupanya di Painan sedang ada Pameran, kami pun melihat-lihat pameran yang sedang diselenggarakan di pusat kota Painan, ada latihan para peserta Pemilihan Uda-Uni Painan, kebetulan ada stand kantor kami jugak, heboh-heboh lah kami di sana poto-poto dan bikin orang lewat pasti ngeliatin :p

Ajaibnya ada kerak telor lho, jadinya Diana nyobain beli. Seru juga pamerannya meski gak ruame yang padet banget macam PRJ tapi kelihatannya makin malam makin rame sih, kami di sana sore. Stand-stand yang ada kebanyakan produk dari UKM setempat dan instansi pemerintah.
Menjelang sunset kami meluncur ke Bukit Langkisau, kami terlambat karena sudah terlalu sore, peserta Festival Langkisaunya udah pulang, tapi pemandangan sunsetnya worthed buanget.
Acara di Painan ditutup dengan makan malam di RM Bunda, saya pernah makan di sana, pemandangan di siang harinya luar biasa karena melihat keluar langsung pantai gitu, kereen, tapi kemarin kan sudah malam jadi kami tidak memilih tempat duduk yang di luar.

Jarak tempuh Padang-Painan sekitar dua jam, jadi ketika pulang semua teparr. Sebagian tidur sampai ada yang ngorok!

Thats my weekend story, hope you got your wonderful weekend ;)

Friday, 8 June 2012

Planning Liburan di Minggu Kedua Juni

Post ini juga saya tujukan untuk berpartisipasi di G30HM Juni ;)

Setiap weekend bagi saya adalah liburan, efeknya saya jadi punya energi positif yang lebih banyak untuk menjemput senin. Liburan memang identik dengan jalan-jalan, bersyukur sekali di Sumatera Barat ini banyak sekali tempat wisata alami dan juga event budaya.

Awal Juni sekarang bejibun acara di Padang, saat ini di Kota Padang ada event Festival Siti Nurbaya di Taman Budaya, di Painan Kabupaten Pesisir Selatan ada Festival Langkisau, sebuah bukit yang indah sekali pemandangannya, event tersebut biasanya banyak paralayang dan juga kita bisa menikmati desa-desa wisata di kawasan Langkisau dan Desa Wisata Mandeh. Sedangkan event terbesar yang paling menghebohkan adalah Tour De Singkarak yang sudah berlangsung sejak hari Senin. Kota Padang yang biasanya jadi tempat upacara pembukaan tour, kali ini menjadi tempat penutupan. Tour ini selalu banyak diikuti atlet asing, mungkin mereka selalu rindu untuk kembali melihat indahnya panorama alam Sumatera Barat, bagi yang belum tahu tentang Danau Singkarak dan mau intip sedikit review dan photonya bisa lihat post saya yang ini .

Berikut rencana holiday saya :D
Sabtu:
1.Rencana saya besok sabtu pagi olahraga => Planning ini sering gagal :p

2.Kegiatan selanjutnya adalah pengen refleksi atau luluran, ya sekadar di massage lah ya, soalnya badan terasa capek banget => ini malah selalu gagal

3.Siangnya saya mau ngurus bisnis baru saya dan Diana, yeah our new brand @DnaiStore :D => Ini seringnya dilaksanakan kok :)

4. Sorenya pengen nyari kacamata baru soalnya yang saya pakai sekarang sudah hampir patah :p, udah terpending lama keinginan saya yang satu ini karena seringkali hujan saat tekad beli kacamata sedang kuat-kuatnya -__-

5. Malam mau menyelesaikan baju desain sendiri buat ke nikahan teman besok minggu, uhuy sekalian promosi di sana nanti kalau-kalau ada yang nanyain baju yang saya pakai *pede abiss* :D

Yeah itu planning saya di hari sabtu.

Minggu:
1. Menyaksikan tour de Singkarak yang jadwalnya belum jelas aantara jam 10.00 atau jam 13.00

2. Kondangan ke nikahan Kak Vivi, musim nikahan nih juni ini bener2 panen undangan.

3. Kalau tour De Singkaraknya siang saya akan melihatnya saat siang dan pagi akan saya isi dengan ngurusin @DnaiStore lagi

4. Setelah hunting foto Tour De Singkarak, saya, Diana, Ahdib dan rekan kantor mereka termasuk kepala kantor mereka yang suka banget jalan dengan anak muda akan ke Langkisau, menyaksikan festival Langkisau, yeayyy, semoga tidak hujan jadi saya bisa melaksanakan semua planning saya ini. Amiiin

Have a cheerful weekend everyone ;)

Weekend Journal: Nikmatnya Makan Durian di Padang

Tulisan ini saya buat dalam rangka partisipasi G30HM edisi Juni. Ganting merupakan surganya durian di Padang, sepanjang jalan di sekitarnya banyak tenda-tenda yang menyediakan tikar ala orang piknik untuk menikmati durian. Di Padang tidak pernah tidak musim durian. Durian akan selalu ada sepanjang tahun, dipasok dari daerah-daerah sekitar seperti Bukittingi, Painan atau Sijunjung. 
Saat ini musim durian sedang mulai, jadi kami excited mau ritual menyerbu durian. Rupanya yang sedang menguasai pasar adalah durian Painan. Teman saya Adib yang pernah dinas di sana kami biarkan sendirian menawar dan memilih durian dengan Bapak-Bapak penjual. Kami leha-leha  di tikar seperti sedang piknik. 

Ada yang khas dari menikmati durian di Padang, yaitu durennnya dimakan dengan ketan. Saya baru tahu ketika tinggal di Padang. Namun saya belum pernah mencoba sendiri. Saat itu Adib pesan 2 piring kecil ketan dan kelihatannya dia sangat lahap dan menikmatinya. Saya jadi tergiur untuk mencobanya. Beberapa suap ketan dan durian berhasil mulus masuk ke mulut saya. Ternyata enak juga. Tidak seaneh yang saya bayangkan.

Bagi yang perutnya tidak kuat panas dari durian, disarankan menyantap durian dengan ketan. Bagi saya yang selalu habis banyak setiap makan durian, maka saya hanya makan ketan beberapa suap saja supaya saya bisa menghabiskan banyak durian. 
Inilah "sebagian" hasil keganasan kami. Ketannya yang di piring yang putih, warnanya sama dengan beras merah.

Orang yang bisa melahap banyak durian kadang siebut juga hantu durian. Ternyata hantu durian diantara kami adalah saya dan Adib. Eh mungkin saya yang terbanyak, soalnya Ahdib pakai ketan. Teman lain mencuci tangan terlalu cepat, jadi kami berdua yang menghabiskan durian yang masih sangat banyak sampai puas.

Ritual ditutup oleh Adib dengan minum air putih yang dituang ke kulit durian dan diminum lagsung dari situ. Kepercayaannya sih biar ga mabok duren, biar perut ga panas, tapi saya tidak melaksanakan ritual itu karena sepertinya banyak kuman dari kulit duriannya.

Yeah thats my wonderful weekend with my lovely friends, hope next weekend will be more fun :D

Friday, 1 June 2012

Travel Diary: Kunjungan Sehari Ke Solo

Assalamu'alaikum blogger,

Sebelum terlalu basi, saya akan share cerita tentang destinasi kedua liburan saya setelah Jogja, yaitu kota tetangganya yang sudah beda provinsi, Solo. Sebenarnya ahun 2006 yang lalu saya sempat kuliah sebentar di Solo, cuma 3 minggu sih, tapi sudah lumayan memberikan banyak kenangan akan adhem ayem tentremnya kota ini. Sayang sekali saya belum berjodoh tinggal di Solo. Saya memutuskan pindah kuliah ke Jakarta. Maka dari itu, Solo bukanlah kota yang asing bagi saya, walaupun kala itu saya tinggal di Jakarta, jika pulang ke rumah saya kadang mampir ke Solo, sekadar melepas kangen dengan kawan-kawan saya di Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta, kampus yang sejuk dan adhem ayem... Bahkan tahun baru 2009 dan 2010 saya lewatkan di kota itu.

Hari Sabtu tanggal 19 Mei 2012 saya berkesempatan jalan-jalan lagi di Solo. Rencana awalnya saya akan ke Solo hari Jumat, tetapi karena saya sakit flu yang cukup kronis, saya memutuskan pulang ke Purworejo dulu dari Jogja. Jumat saya habiskan waktu di rumah saja. Saya ke Solo naik Prameks jam 8.30 dari Stasiun Kutoarjo, tarifnya 20ribu rupiah. Lama perjalanan dua jam. Saya senang sekali dengan perhatian security serta petugas Prameks yang mengingatkan kepada penumpang pria bahwa gerbong satu, tempat saya duduk adalah gerbong khusus wanita. Suatu hal yang jarang saya dapatkan di Sumatera. Saya sangat merindukan ketegasan yang tidak perlu disampaikan dengan kekerasan yang ditegakkan oleh petugas. Memang sementara ini saya baru menemukan di Jogja dan Solo.

Saya turun di Stasiun Purwosari, keluar stasiun ke arah kiri akan langsung kelihatan shelter Batik Solo Trans, Mbaknya ramah sekali, tapi juga cekatan. Meski ada ibu2 yang ngomel2 si Mbak ini tetep ramah. Memang Bus-nya penuh sesak, tapi AC nya tetap terasa dingin kok, jadi tetap nyaman bagi saya meski berdiri. Tujuan pertama saya adalah Kraton, jadi saya turun di Shelter dekat patung Slamet Riyadi, di ujung Jalan Slamet Riyadi, sebelum perempatan sebelahnya Pusat Grosir Solo, pas di jalan masuk Galabo (Gladak Langen Bogan: semacam pusat kuliner, para pedagang kaki lima direlokasi ke sini, paling rame saat malam). Sebenarnya turun dr bus kita bisa langsung jalan kaki, menyeberang, kemudian belok kanan terus ikuti jalan sampai membelah alun-alun Kota Solo, kemudian ikuti jalan supit urang, sampailah di Kraton. Tapi karena kemarin saya agak lupa lokasi kraton, jadilah naik becak, 15ribu dr Shelter langsung ke depan Kraton. Nostalgia naik becak, seger rasanya kena tiupan angin. 

Untuk masuk kraton kita beli tiket dulu di jajaran bangunan depan pas tempat kita pertama masuk, maapkeun saya lupa tiketnya berapa. Tapi seingat saya nggak mahal kok. Sebanding dengan apa yang kita bisa lihat di Kraton Solo, barang-barang bersejarah dan peninggalan dari jaman penjajahan Belanda dulu. Dari tempat beli tiket ke kraton kita ke kiri dari arah masuk, ikuti jalan itu aja, nanti setelah belokan yang banyak delman, di kanan kita sudah bisa melihat gerbang masuknya. Sayangnya ada banyak pengemis di depan kraton, bikin miris, tapi mereka gak annoying sama sekali kok.

Sebelum melihat-lihat koleksi museumnya, saya mengajak travelmate masuk dulu ke bagian kraton yang boleh kita masuki, kita harus melepaskan sandal untuk masuk ke sana, tidak sampai bagian dalam kraton sih tapi lumayan kita bisa lihat2 tempat semacam aula terbuka yang sepertinya digunakan untuk menggelar acara. Meski Pakubuwono sekarang diberitakan terlibat hal-hal yang negatif, saya tetep masih respect kok sama Kraton Solo, saya suka cara mereka melestarikan budayanya.

Di dalam pelataran kraton tersebut banyak guide, tarifnya 30ribu. Karena sudah pernah ke sana sebelumnya, maka saya tidak menggunakan jasa guide. Ketika sedang melihat-lihat pelataran kraton, saya disapa oleh seorang abdi dalem kraton yang sedang menyapu. Bapaknya sangat baik dan ramah, njawani banget deh. Bikin kita ikutan senyum ketika ngobrol dengan si Bapak, sampai kami nggak enak mau ngajak foto. Beliau kelihatan sangat bahagia dari dalam hatinya. Saya salut sekali dan merasa saya masih menjadi seorang manusia yang kurang spiritual dan kurang bersyukur di dalam diri ketika berinteraksi dengan Bapak yang low profile tadi. Beliau gaji bulanan sebagai abdi dalem di jaman sekarang yg mgkn cuma sekitar 10ribu rupiah, sungguh tidak sebanding dengan kebutuhan untuk biaya harian, si Bapak tersebut memang sangat menakjubkan dalam kedamaiannya. Beliau menularkan keramahan kepada orang yang dijumpainya. 

Puas di pelataran saya keliling2 melihat koleksi museum, ini kali kedua bagi saya. Ada relief cerita Sunan Kalijaga juga lho. Sebelum pulang, saat kembali ke tempat pembelian tiket untuk foto2 dulu sama dua pengawal kraton, sama seperti Kerajaan di Inggris yang juga punya dua penjaga di depan istananya. Kalau mau silakan beri tips kepada kedua pengawal apabila kalian mengajak mereka foto. Saya jadi pengen ngasih tips ke Bapak yang nyapu di dalem tadi (huhu sesal kemudian tak berguna).
 Pulangnya saya memutuskan jalan kaki saja, ternyata tidak jauh, meski panas tapi asik lho jalan kaki di kota orang, hehe namanya juga travelling.
Kegiatan saya di Solo selanjutnya dihabiskan di Pusat Grosir Solo (PGS) dan makan siang di Galabo. Rasa kangen pada rawon terobati. Harganya murah meriah, 2 rawon dan 2 es teh nggak sampai 20ribu, cuma 14ribu apa yak, lupa, hehehe...

Dari PGS pukul 14.00 saya bersiap ke stasiun lagi, mau pulang karena prameks terakhir dari Solo 15.15, tadinya saya kira jadwalnya 14.30 makanya jam 14.00 saya sudah beranjak dr PGS. Karena jadwal Solo Batik Trans dan juga rutenya saya nggak hafal, kami memutuskan naik becak saja biar cepat. Bapak Becak menawarkan 30ribu saat saya minta diantar ke Stasiun Purwosari, kata si Bapak jauh makanya segitu. Untunglah saya menanyakan stasiun terdekat dari situ dimana, ternyata Stasiun Balapan lebih dekat, cuma 20ribu tarif naik becaknya, agak jauh juga sih, tapi karena naik becak, panas matahari kalah sama angin sepoi-sepoi.

Yak demikian perjalanan saya ke Solo cuma dalam beberapa jam saja, semoga cerita saya bisa jadi pedoman buat nawar becak, hahahaa... Juga kalau di PGS silakan tawar dan jangaan pernah merasa capek untuk keliling survey dulu daripada nyesel merasa beli kemahalan, karena selalu ada saja kios lain yang lebih murah, yeah that's the art of shopping! Batik biasa yang sudah cukup bagus untuk ngantor cuma 20ribu lho bloggers, so if you want to buy some batik just go there, enjoy Solo and the culture. Solo Spirit of Java...

See u on my next trip ;)
Please give me your feedback, hihihi

Please follow my blog if u like mine, Insyaalloh saya akan sering update blog tentang perjalanan dan hal-hal menarik hati saya. :)