Things To Do In Tanjung Pinang

12:21

Suasana Kota Tanjung Pinang di depan pelabuhan

1. Nongkrong di Kedai Kopi
Masyarakat Melayu memang kita kenal suka sekali kongkow atau nongkrong di kedai kopi, ketika berkunjung ke Belitung saya tidak sempat mengamati kebiasaan lokal ini. Namun ketika ke Tanjung Pinang kemarin saya dan teman-teman kelaparan dan bingung mau makan di mana kemudian berakhir di Kedai Kopi Taman Sari yang lokasinya tidak jauh dari pelabuhan. Sembari menikmati cemilan kue-kue tradisional yang disajikan sambil menyeruput es milo saya menelpon hotel meminta dijemput di tempat itu.

Saya excited sekali mencicip kue-kuenya, ada onde-onde ada yang seperti nogosari di jawa, saya kurang tahu di Tanjung Pinang makanan tersebut disebut apa. ada juga lemper yang bungkusnya seperti arem-arem hihi, sorry saya pakai bahasa jawa semua cemilannya. Oiya ada juga galundheng, oke maap roaming :p
Ternyata budaya nongkrong di kedai kopi ini hanya untuk kaum lelaki Melayu, sopir dari hotel yang menjemput kami ngakak sambil becanda bahwa dia heran kenapa kami cewek-cewek nongkrong di kedai kopi, hehehhee... Tapi saya nggak nyesel kok nongkrong di kedai kopi tradisional. Kan jadi tau apa-apa yang dilakukan orang-orang di kedai kopi, ada yang ngobrol bahkan ada yang main game di hp :p

Kalau kamu cewek dan ingin mencoba sensasi nongkrong di kedai kopi Melayu, nongkrong aja pas udah malem. Saya lihat ada beberapa wanita bahkan berjilbab juga yang nongkrong di coffee shop. Udah bukan kedai tapi coffee shop, jd mgkn gak diketawain kalau cewek ngopi di situ. 

2. Makan Malam di Akau
Nggak tahu Akau di mana? Gampang.. Tinggal minta shuttle hotel nganterin :p

Saya bingung banget di akau, bingung mau makan apa, semua menggiurkaaaan, slurrrpp *ngiler nginget2*

Seperti yang dijabarkan di blognya Mas Efenerr, Akau ini memang tempat kongkow orang-orang Tanjung Pinang, saya baru nemu tempat luas begini yang makanannya enak-enak dan full pengunjung.
Kak Nia n Muti bingung makan gonggong, backgroundnya rame banget kan...
Sebanyak ini cuma dihabisi 3 orang :p
Ini lho dalemnya gonggong
Makanan yang harus dicoba di Tanjung Pinang adalah Gonggong dan Otak-otaknya yang enak. Benar saja ketika Muti beli banyak sekali otak-otak saya ikut ngabisin meski itu pertama kalinya saya makan otak-otak tapi beneran enyaaak... Harganya Rp 1500 yang di Akau. Kalau yang di depan pelabuhan dan pasar cuma 500aan malah, tapi lebih tipis.

Sedangkan sepiring gonggong 20 ribu, gonggongnya enak, empuk dan nggak amis, apalagi sambelnya peudeus banget tapi enaak, bikin nagih *nelen ludah*

Saya sendiri makan ikan bakar dan beli sepiring buah potong buat rame2, karena di Padang nggak ada cabe rawit saya kepedesan donk makan masakan tionghoa Melayu, saya habis dua gelas teh obeng atau yang kita kenal es teh atau teh es. Hahaa. Maruk? Belum donk. Kak Nia dan Muti masing-masing makan nasgor, kemudian membeli empek-empek untuk dimakan bareng. Gile benerr deh makan malam kelas beraattt :D

3. Keliling Kota mengunjungi Vihara-Vihara
Kalo ada yang nanya ngapain di vihara maka jawaban saya yang pertama kita bisa foto-foto, yang kedua kita bisa belajar gimana kaum tionghoa memakmurkan tempat ibadah mereka sebagaimana kewajiban kita sebagai muslim untuk memakmurkan masjid. Yang saya salut dari vihara-viharanya adalah bersih dan terawat.

Vihara Avalokitesvara Graha

Baru diresmikan tahun 2009 tapi masih kinclong, halaman depan vihara ini sangat luas, ketika kita melewatinya serasa sedang berada di China jaman-jaman kerajaan yang sering kita lihat dalam film-filmnya, hehe... Halaman depan vihara yang tanahnya kelihatan tidak begitu bagus karena merupakan tanah urugan ternyata dimanfaatkan untuk membuat kebun buah naga dan juga jagung di musim tertentu, benar-benar keren yah kaum tionghoa dalam memanfaatkan segala apa yang ada, kita patut belajar tentang hal ini dari mereka :)
 Patung Budhanya gede banget kan? kan? kan? Nggak kalah kok sama yang di luar negeri :D
Di kanan kiri dalam vihara banyak patung-patung cantik seukuran kita, manusia yang berwarna warni dengan mimik sesuai karakter tentang mereka misalnya Nacha dan Biksu Tong Sam Chong yang terkenal dalam Film Kera Sakti itu.


Vihara Seribu Budha

Di sini kita bisa nemu patung Budha yang banyak banget, walaupun namanya seribu budha tapi saat ini patungnya belum seribu, soalnya masih dalam proses pembangunan.. Vihara ini dibangun secara swadaya oleh masyarakat Tionghoa Tanjung Pinang.
Gerbangnya China banget ya arsitekturnya.. Pembangunan gerbangnya belum selesai, ketika saya ke sana masih diplester dan plesternya bahkan masih basah, diplester itu maksud saya disemen ya, hihi
Tukang-tukang yang bekerja di sana memakai bahasa jawa yang sepertinya bahasa jawa timur, saya mengikuti obrolan mereka hihi rupanya tukang yang membangun chinese building ini malah diimpor dari jawa yak :p


4. Pantai Trikora
Pantai ini merupakan kawasan pantai yang dibuka untuk umum, sedangkan pantai-pantai lain yang ada di Lagoi merupakan resort yang tertutup karena dikelola asing. Satu-satunya resort yang mengizinkan kita orang lokal masuk adalah Nirwana Resort milik Bakrie :p

Saya sendiri tidak sempat ke Pantai Trikora karena memilih menghabiskan waktu di Lagoi.

5. Tugu Pensil
Tugu ini merupakan salah satu landmark di kota Tanjung Pinang, berada di lokasi komplek TNI. Ketika saya ke sana ada sepasang muda mudi mungkin anak SMP atau SMA yang dimarahin Bapak2 TNI karena pacaran di tempat itu.

Sebenarnya nothing special di sini, namun karena tempatnya di pinggir laut, jadi bikin asik untuk sekadar ngumpul2 dengan teman sambil beli bakso yang diplastikin, bakso kecil2 gitu, enak lho saya udah nyoba, pedeusnya bisa diimbangi dengan teh obeng yang manis. Fyi teh obeng di Tanjung Pinang enak sekali rasanya, katanya sih tehnya merk prendjak. Dalam bahasa jawa prendjak artinya nama sejenis burung yang kecil namun suka sekali berkicau.
Banyak tempat lain yang merupakan tempat nongkrong di kala malam seperti di akau namun berlokasi di tepi pantai, silakan mampir ke sana apabila waktu berkunjung di Tanjung Pinang cukup luang :)

You Might Also Like

10 komentar

  1. the pictures are very cute *_* your blog is very lovely and interesting. maybe follow? im glad if you visit my blog, too <3 keep in touch!

    xx
    beauthi.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. kereeeeen.. ternyata eh ternyata...

    salam
    e5k4p3 dfd IV 2012

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai Chef Junooo! haha ternyata blogging juga yak :D
      tengkyuu sudah mampir :)

      Delete
    2. hmm.. saya mesti coba makanannya. #lagakjuna

      Delete
    3. cobain gonggongnya chef tapi harus dengan kematangan sempurna dan bumbu yang tingkat kepedasannya pas baru nikmat disantap :p #appeu

      Delete
    4. gonggong iku opo? terbuat dari apakah itu? mungkin klo sudah saya cicipin saya akan bisa buat lebih sempurna lagi. #lagakchef

      Delete
    5. itu siput laut Chef, harus dimasak dengan tingkat kematangan yang pas biar nggak alot ketika dimakan, dan bumbu cocolannya itu lho chef, harus nampool :p

      Delete
  3. eh, bukannya teh prendjak itu dijawa ada ya?
    di pikumbuah juga keknya pernah liat deh... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada, di Bukittinggi ada juga
      Waktu itu aku tinggal di Padang dan selama dua tahun nggak nemu teh prendjak, hehehe makanya pas nemu girang bener dah :p
      Kmrn kemana aja di Bintan? udah diposting?

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)

Like us on Facebook

Instagram