Pages

Thursday, 26 September 2013

Kebun Binatang Sawahlunto

Beberapa bulan sebelum pindah ke Bukittinggi, saya berkesempatan mengunjungi Kebun Binatang Sawahlunto. Sebenarnya di Sumatera Barat ada satu lagi kebun binatang yang berlokasi di Bukittinggi. Meski sudah beberapa kali main ke Bukittinggi, saya belum sempat singgah ke kebun binatang di sana. Jadi belum bisa membandingkan kondisi antara dua kebun binatang di Sumatera Barat tersebut. Saya kagum dengan Sawahlunto dan Bukittinggi yang punya kebun binatang karena Kota Padang yang merupakan ibukota provinsi Sumatera Barat saja tidak ada kebun binatang. Kenapa nggak punya? Saya juga nggak tau :p
Hewan yang ada di Kebun Binatang Sawahlunto diantaranya aneka jenis unggas seperti merak hijau dan beragam burung. Ada juga gajah, onta, kijang, orang utan, dan bahkan beruang madu. Beragam jenis primata lainnya juga banyak. 

Di sana terdapat sebuah danau buatan untuk menikmati suasana sejuk kebun binatang. Kita bisa menyewa sepeda air seperti bebek-bebekkan untuk menghabiskan waktu dan bersenang-senang berkeliling danau. 

Sebenarnya suasana di kebun binatang selain di area danau juga cukup asri dengan banyak pepohonan, namun barangkali karena kandungan batubara di perut bumi Sawahlunto masih sangat banyak, sehingga udara kota tambang ini seringkali panas dan membuat gerah. 
Di dalam kebun binatang ini terdapat museum kupu-kupu dengan gerbang masuknya yang cantik. Gapuranya dihiasi tanaman rambat yang berbunga. Hmm rasanya kalau kita punya adik, ponakan atau bahkan anak usia SD dan kita tinggal di Sawahlunto atau hanya sedang berkunjung ke sana, maka akan bagus sekali jika mengagendakan jalan-jalan ke kebun binatang. Bisa dijadikan sarana edukasi untuk memperkenalkan aneka ragam hewan dan spesies kupu-kupu dengan melihat secara langsung.

Di kebun binatang yang lokasinya jauh dari kota ini ada toilet yang bersih dan mushola sederhana. Semoga nantinya ada pembangunan mushola permanen :)
Jika sedang jalan-jalan ke Sawahlunto nggak ada ruginya mampir ke sini. Semakin sering dikunjungi kebun binatangnya, maka pemasukan kebun binatang turut bertambah pula. Tapi jangan memberikan makanan pada hewan dan jangan buang sampah sembarangan ya.

Sebelum ke Kebun Binatang Sawahlunto, saya dan teman-teman terlebih dahulu berkunjung ke Museum Kereta Api Sawahlunto, Lobang Mbah Suro, dan Museum Gudang Ransum.

Monday, 23 September 2013

Kunjungan ke PTPN VI Kebun Teh Danau Kembar Solok

Sosial media yang kian banyak jenisnya membuat saya juga punya beberapa account seperti misalnya email di gmail dan yahoo, facebook, twitter, blog ini, path dan instagram. Anehnya saya seringkali menahan diri untuk tidak terlalu banyak membagi informasi di sana, kadang udah ngeshare sesuatu kemudian ah pantes nggak ya, hehe, entah hal tersebut justru bagus atau malah jadi nggak orisinil. Saya sendiri orangnya cukup ketat menjaga privasi, kecuali yang sudah saya bagi di socmed berarti bukan lagi privasi karena lolos filter, hehe. Saya mengamati kebiasaan saya sendiri dulu awal ada facebook rajin update status, kemudian pindah ke twitter rajin berkicau dan nggak pernah lagi update status fb. Lalu saya kadang-kadang post di path dan instagram. Namun bagi saya blogging ini punya cita rasa tersendiri, lebih syahdu gitu, karena yang baca langka, yang bener2 butuh, yakali :p

Cukup sudah paragraf pengantar dari saya yang cukup ngaco, kebetulan minggu lalu saya dapat tugas untuk berkunjung ke kebun teh ini. Merupakan kunjungan ke kebun teh kedua setelah dulu ke Ciater ikut studi lapangan angkatan senior saya ketika kuliah, minat ketika berkunjung ke kebun teh danau kembar ini lebih besar dari yang dulu karena udah tau apa aja yang mau dicaritau :D

Nah berikut beberapa laporan pandangan mata dari saya yang saya rasa bakal bikin seger mata kalau dibagi :)

Sebelumnya saya pernah posting tentang kunjungan sehari ke Solok dalam blog ini di sini , salah satu tempat yang saya kunjungi adalah Kebun Teh Alahan Panjang, sama kok dengan kebun teh Danau Kembar ini, cuma dulu hanya foto di pinggir jalan, sekarang masuk ke pabriknya di mana kita harus nanjak meliuk-liuk dulu ke atas ke tempat yang worth to visit.

Pertama kali masuk ke areal ini, terlihat areal perumahan pekerja yang tertata dan lokasi kami meeting ini sangat cantik tamannya, jadi saya menyempatkan mengambil fotonya :D

The Tea Plantation

The Tea Factory

Boleh ya saya cerita dikit tentang pengolahan teh di pabriknya. Pertama, daun teh yang telah dipetik akan diangin-anginkan seperti foto di atas agar kering bukan kering banget sih, agar kadar airnya susut, teh belum dikelompokkan dalam pemrosesan ini, setelah jadi baru dipilah berdasarkan kualitasnya ada yang akan dipasarkan di domestik, ada juga yang untuk diekspor.
Gilingan yang seperti ulekan ini sebenarnya besar sekali, saya memfoto dari lantai di atasnya agar kelihatan proses pengadukannya, dari situ teh diayak kemudian dipisahkan yang mau diproduksi jadi teh celup atau teh seduh.

Nah ini proses testing. Klasifikasi kualitas teh dilaksanakan dengan tester diuji di sini oleh ahlinya.
Kami diberitahu bagaimana menyeduh teh yang benar:
1. Sebaiknya diseduh dengan gelas, cangkir atau teko dari porselen untuk memperkuat rasa.
2. Seduh dalam air mendidih selama 5 menit dengan tutup khas yang punya mulut, mungkin agar uapnya masih bisa keluar juga kali ya, juga agar rasa tehnya semakin terasa.
panasnya ruangan ini karena teh mendidih dan banyaknya rombongan :p
Inilah berbagai jenis teh dari kebun ini yang akan didistribusikan di dalam negeri ada juga yang diekspor. Kalau mau lebih detail tentu saja bisa googling, saya cuma pengen ngeshare betapa indahnya tempat ini, haha, jadi tentu saja saya ngapain di sana selain hal ini juga tidak bisa saya ceritakan :p

Di dekat taman yang fotonya saya posting di awal tadi disewakan lho rumahnya, jadi seperti homestay, bersih kok di dalamnya, ada twin bed dengan kamar mandi dalam Rp 250 rb per hari/malam sedangkan aulanya Rp 500 rb per hari/malam.

Friday, 6 September 2013

Itinerary Weekend at Kuala Lumpur

Teman saya ada yang sering menanyakan tempat-tempat yang saya kunjungi ke Kuala Lumpur. Saya agak bingung mengingatnya. Sambil mengingat, sekalian saja saya bikin blog postnya. Barangkali bisa menjadi referensi teman-teman lain yang secara sengaja maupun tak sengaja mampir ke postingan blog ini untuk mencari itinerary weekend geataway ke Kuala Lumpur. 
Dulu sewaktu tinggal di Padang saya sering ke Kuala Lumpur karena memang tiketnya cukup terjangkau. Bahkan saya pernah mendapatkan tiket 48ribu PP, Padang-KL-Padang. Luar biasa murah ya. Daripada saya pulang, ke Jogja dari Padang harus via Jakarta. Dua juta seringkali tak cukup untuk perjalanan PP. Makanya Kuala Lumpur adalah pelipur lara bagi saya. Di sana saya jadi kenal sama Uniqlo. Kadang bahkan saya nonton bioskop di petronas, karena tak ada 21 di Padang sampai tahun 2013 ini. 

Di KL transportasinya cukup gampang, ada LRT yang efisien banget buat kemana-mana. Naik bus juga bisa. Itinerary ini saya buat dengan perkiraan jumat malam sampai LCCT dan minggu siangnya ke LCCT lagi. Nginepnya saya estimasikan sama dengan tempat menginap saya dulu di Fernloft Hostel Pasar Seni (fyi, pasar seni sering disebut Central Market juga).

Itinerary Kuala Lumpur Day1 (Arrive at night)

  • Landing at night at LCCT KLIA
  • Keluar dari imigrasi langsung naik Skybus (9RM) atau Aero Bus (8RM) menuju Kuala Lumpur. Saya nggak milih KLIA Ekspress/KLIA transit to LCCT untuk menuju Kuala Lumpur dari bandara. Saya pilih bus karena tinggal naik aja begitu keluar bandara. Ada terus setiap saat. Sedangkan jika naik kereta harus ke stasiun dulu. Saya nggak terlalu ngerti lokasinya. Kalau naik kereta dari LCCT naik bus persiaran ke Stasiun Salak Tinggi dulu.
  • Check in dulu di Fernloft Hostel. Dari KL Sentral naik LRT ke Pasar Seni, dari stasiun Pasar Seni tinggal jalan deket banget ke hostel. Kenapa dulu saya nginep di Fernloft? Karena saya punya free vouche nginep di dorm Fernloft KL setelah nginep di Fernloft Singapore yang di Little India. Voucher gratisnya saya upgrade jadi private room, mayaan. Lokasi Fernloft Pasar Seni deket banget sama LRT Pasar Seni, jadi guampang mau kemana aja, cuma 3 menitan ke KL Sentral.
  • Setelah mengamankan barang bawaan jalan-jalan aja di Pasar Seni dan China Town Market, Tinggal jalan kaki dari hostel. 
  • Istirahat jika sudah lelah jalan-jalan.

Itinerary Kuala Lumpur Day 2 (Day&Night)


  • Jam 8 atau 9 start jalan ke KL Sentral setelah sarapan di hostel. Bisa jalan kaki sembari menikmati pagi atau naik LRT.
  • Di KL Sentral naik Monorail ke Batu Caves (lama perjalanan satu jam). Waktu saya ke Batu Caves belum ada monorail, jadi saya naik bus. Saya sempet kebingungan nyari bus buat ke Batu Caves, jadi jalan berkali lipat karena bolak balik nggak nemu busnya, hueheee. Jadilah saya nggak naik tangga ke goanya ketika di batu caves, kebetulan emang lagi direnovasi sih waktu itu, sayang yaaa :(
  • Di Batu Caves 3-4 jam saja kalau naik2 tangganya


  • Dari Batu Caves balik lagi ke KL Central, naik LRT ke Suria KLCC (twin tower petronas).
  • di KLCC makan siang, jalan-jalan window shopping dan liat2 tamannya yang kece dan sejuk.
  • Kalau mau jalan kaki lagi ke KL Tower. Kalau saya lebih milih ke Bukit Bintang, apalagi ada fasilitas khusus untuk jalan kaki dari KLCC ke Bukit Bintang (Katanya sih mirip Orchardnya Singapore).
  • Jalan2 window shopping atau pepotoan menikmati suasana di Bukit Bintang.
  • Makan malam ke Alor Street, banyak banget kuliner menggiurkan.
  • Pulangnya setau saya dari Bukit Bintang lagi buat naik LRT balik ke Hostel.

Itinerary Kuala Lumpur Day 3, Last Day

Dengan estimasi tiket kembali ke Indonesia siang maka pagi jalan-jalan di sekitar hostel aja. Kalau bisa jam 9 udah ke KL Sentral, atau jam 10 paling lambat udah di sana bersiap menuju bandara. Soalnya kalau mepet-mepet di penerbangan internasional ngerii, apalagi kita WNA dan harus lewat imigrasi, better prepare luangkan waktu lebih, toh bisa jalan-jalan di bandara atau ngobrol sama strangers seru juga (tetap waspada dan hati-hati).

Akomodasi balik ke bandara bisa nyobain KLIA transit to LCCT atau bus lagi juga nyaman kok. Semoga bermanfaat yaa, kalau ada waktu lebih sempetin ke Genting Highland deh. :D

Jogja Selalu Berbeda

Ya, jogja selalu berbeda dalam setiap kunjungan saya ke sana.
Mungkin karena ke sananya dengan orang-orang yang berbeda jadi ikut mengubah sudut pandang saya.
Kali itu saya ke sana menemani sepupu saya mencari oleh-oleh untuk teman-temannya di Jakarta.
Dulu sepupu saya ini bandel dan bawel banget, sekarang dia sudah SMA, udah nggak rewel dan kooperatif.

Karena pergi ke sana sama turis lokal usia muda, saya melihat Malioboro dan penjuru jogja yang ternyata disesaki orang-orang dari jakarta dan berbagai daerah lainnya yang ingin menghabiskan idul fitri di suasana Jogja.

Di sepanjang malioboro hampir semua pedagang sibuk tawar menawar dengan turis lokal dengan bahasa Indonesia, ini agak jarang, biasanya kebanyakan pake bahasa Jawa. Turis mancanegara juga cukup banyak dan terlihat kepanasan di teriknya Jogja.

Kesederhanaan dan ketulusan adalah akar terkuat yang menjadi magnet kenapa jogja ngangenin bagi saya, bayangkan saja Bapak yang mbecak cuma menawarkan 10ribu untuk mengajak kami keliling ke Bakpia 25 dan ke sentra kaos dagadu padahal jauh lho, saya yang terbiasa di sini di mana kebanyakan orang sudah menaikkan tarif jasanya apabila dia rasa dia memberikan jasanya lebih otomatis jadi ikhlas buanget buat sedikiit membagi rezeki untuk si Bapak.

Tak lupa saya mengajak dimas, sepupu saya mampir ke benteng Vrederbug dan sekitarnya.
Dimas seneng banget bisa naek becak, keren katanya -___-
Pesona Jogja memang tak akan pernah pudar, pesona kesederhanaan, budaya maupun alamnya yang menakjubkan.
Visit jigja 2013-2014!! haha...
Next week iam coming home.. yeah :D


Monday, 2 September 2013

Playing at Rooftop







Inilah untungnya punya blog pribadi, kalau pengen pepotoan ala ala fashion blogger tinggal upload.. Hahaha :p

Ngomong-ngomong ini sebenarnya saya latian selfie pakai timer, ngetest gmn setting kamera dan gimana sih biar dapat gesture yang oke tapi nggak kakuu.. Nah jadilah ada foto saya yang over banget cahayanya, ada juga yang terlalu teduh, tergantung awan ada yang lagi lewat apa nggak. Kalau masalah gesture emang masih jelek banget yaa, ok akan berlatih lagi, terutama ekspresi wajahnya masih jutek karena super kepanasan :D

Karena janjian dengan teman-teman tapi mereka ngaret, jadi saya naik ke atap dan pepotoan sendiri deh. Ceritanya lagi mau kondangan tapi nggak mau rempong makanya pakai black basic maxi dress dan blazer batik yang saya design sendiri trus dibawa ke penjahit, jilbabnya simpel aja yang segiempat by dian pelangi. Sandalnya forever 21.

Silaturahmi Hijaberscomm Padang ke Bukittinggi

Akhir-akhir ini banyak ya yang ngebandingin apa bedanya hijabers dan bukan hijabers dengan pendapat dan persepsinya masing-masing.

Menurut saya kemungkinannya karena boomingnya hijabers namun tidak diimbangi dengan pengetahuan sebenarnya Hijabers itu apa. Padahal seseorang yang melabeli dirinya hijabers mustinya lebih baik dalam berpakaiannya, lebih longgar dan tertutup karena namanya juga berhijab, hihihi. Banyak sekali style dan "orang jualan" yang mengatasnamakan hijabers. Padahal Hijaberscomm sebenarnya adalah wadah sekumpulan wanita berhijab atau lebih dikenal berjilbab yang kebetulan awalnya kebanyakan merupakan designer muda. Karena interestnya sama yaitu pengen berhijab syar'i tapi tetep fashionable dan karena seringnya ngumpulnya mereka dengan teman-temannya yang memang semuanya berhijab maka terbentuklah komunitas Hijaberscomm yang berawal di Jakarta. Kegiatan yang saya tahu rutin adalah pengajian bulanan.

Style gimana?
Namanya juga designer kan yah jadi ya kece-kece dong, hehe
Namun di luar sana banyak sekali wanita muslimah yang kemudian berjilbab modis, dengan padu padan warna yang bervariasi ada yang enak ada yang mencolok, hehe, ada yang syar'i ada yang "ketat" heuheu, itu sih terserah orangnya, namun saya agak sedih ya kalau hijabers dianggap yang modis2 doang yang gaya2an, tengok deh komite hijaberscomm Indonesia, sebagian besar dari mereka berhijab menutup dada dan selalu pakai abaya atau maxi dress dan berkaus kaki lho, so tak kenal maka tak sayang lumayan menggambarkan kondisi boomingnya nama hijabers. Saya justru senang jadi banyak yang memulai berhijab karena tertarik bahwasannya berhijab tetap bisa fashionable. Mari kita saling memngingatkan dalam kebaikan. :)

Nah di Padang sendiri ada Hijaberscomm Padang yang merupakan percabangan resmi dari Hijaberscomm Indonesia yang berada di Jakarta. Saya sendiri termasuk salah satu komitenya. Seneng deh ikutan Hijaberscomm Padang, jadi belajar banyak hal seperti kegiatan kemahasiswaan waktu kuliah dulu, jadi lebih peduli penampilan tapi nggak harus boros shopping kok, jadi tau caranya make up yang bener dan juga nambah teman, jadi makin toleran dalam bersosialisasi dll.

Hijaberscomm Padang biasanya mengadakan eventnya di Padang, tapi kali ini spesial nih diadakan di luar kota yaitu di Bukittinggi, jarang banget lho inii....Eventnya sudah diselenggarakan kemarin Sabtu tanggal 31 Agustus 2013 di Grand Rocky Hotel Bukittinggi tepatnya di Batusangkar Room di Pool Side.

Seruu banget deh kenal-kenalan sama teman-teman Hijabers dari Bukittinggi, bahkan ada yang dari Solok dan Padang, temanya tentang silaturahmi. Ustazah Hayati menyampaikan berbagai hal tentang silaturahmi yang menurut saya konkrit banget ya, gimana kita ngalahin ego, memanajemen marah dan tetap menjaga hubungan baik dalam berinteraksi dengan orang lain. Ngalahin ego dan marah tadi juga bisa mencegah kita dari berbagai macam penyakit yang bisa muncul dari amarah, misalnya maag dan lain-lain. Kita juga jadi tau kalau infaq tidak harus berupa uang, bisa juga berupa SILATURAHIM ini lho.Trus yang paling saya inget nih kita nggak boleh terlalu ingin tau tentang urusan orang lain yang bukan hak kita, berarti nggak boleh kepo dong yah, hihihi :p

Acara selanjutnya make up demo dari wardah, puas deh belajar make up plus nanya-nanya tentang segala tips perlenongan ;)

Yang paling ditunggu-tunggu tentunya hijab tutorial dan perkenalan tentang Hijaberscomm Padang. Detailnya silakan disimak di blog Hijaberscomm Padang saja ya. Sekian event review dari saya, berikut foto-foto hasil kegiatan kemarin :)

Saya-Hana-Kak Launa-Uty