Kuliner di Malang

06:12

Tanggal 7-10 September 2014 kemarin saya kembali ke Malang. Dulu pada Desember 2008 sebenarnya saya jauh lebih banyak mencicipi aneka kuliner asli Malang yang masih di kaki lima tapi rasanya wuenak bingit. Makan jagung bakar di Klojen, nyicipin tahu campur, rujak cingur dan segala macam makanan Jawa Timuran yang selalu memanjakan lidah. Tahun 2012 saya lebih banyak ke resto-resto baru. Sayang sekali kedua kunjungan tersebut tidak dapat saya abadikan, jadinya terlupakan lah tempat-tempat makan enak yang pernah saya kunjungi. Meskipun kunjungan kali ini makanan yang saya coba nggak banyak karena seringan makan di rumah, namun akan saya tuliskan di sini biar saya ingat dan barangkali bermanfaat bagi yang sedang mencari informasi kuliner malang.

Nasi Bug Matirah
Dari googling tentang kuliner Malang, muncullah nama tempat makan ini. Karena dekat stasiun, saya langsung menjadikan tempat ini sebagai tempat yang akan saya kunjungi pertama kali. Dalam artikel kuliner yang saya baca, katanya lokasi Nasi Bug Matirah ada di seberang stasiun Malang Baru. Ternyata kita tidak perlu menyeberang. Hanya perlu jalan ke kanan saat keluar stasiun, hanya sekitar 100 m di sebelah kanan stasiun apabila dari arah dalam stasiun.

Saya cuma pesan rawon tapi ueanaknya luar biasa, ini rawon terenak yang pernah saya makan. Sayangnya pelayanan di tempat makan ini sepertinya memerlukan usaha ekstra dari kita. Saat saya datang ada yang komplain tentang minumannya yang belum datang. Saya pun mengalaminya, teh manis hangat saya pun tak datang hingga saya membayar ke kasir dan komplain tentang teh manis hangat ini, mbaknya yang tadi menjadi tempat saya pesan menyatakan belum dibuatkan. Tentu saja pesanan tersebut saya batalkan, Oiya bagi yang belum tau nasi bug merupakan nasi khas masakan madura.
Ayam Lodho Pak Bondan
Merupakan masakan khas Pasuruan, ada  urabnya namun rasanya unik. Beda pada rasanya karena urab di sini ada daun kemangi mentah, nggak direbus. Ayam lodhonya enak, empuk dan bumbunya meresap sampai ke dalam. Lebih nikmat disantap dengan sambal terasi dan krupuk. Dinikmati dengan teh manis hangat di hawa malam Malang yang dingin. Mantap.
Toko Oen
Seperti yang sudah banyak diketahui, Oen merupakan toko es krim tertua di Jawa, juga bercabang di Semarang. Saya sangat penasaran dengan rasa es krimnya. Setelah turun dari Bromo saya mengajak teman-teman ke sini, lokasinya ada di seberang Sarinah. Dari Stasiun Malang dapat dicapai dengan angkot MM. Kemarin saya mencoba es krim tutti fruti (nggak sempat difoto). Es krimnya berwarna coklat dan putih. Saya heran es krim coklat kok dinamakan tutti fruti? Ternyata misteri nama tutti fruti terpecahkan, potongan buah ada di dalam es krim coklatnya. Tekstur es krimnya kasar, khas es krim yang tak berpengawet, tradisionil dan orisinalitasnya justru ada di situ. Kalau ke Malang belum afdol rasanya jika tidak mampir kemari. Berikut foto Es Krim Oen Spesial dan Banana Split.
Bakso President
Nampaknya bakso ini sedang ngehitz di kalangan turis domestik yang berkunjung di Malang. Semua teman saya yang berkunjung ke Malang menyempatkan ke sini. Saya sendiri kesini karena diajak. Rasa kuah Bakso President segar dan tidak terlalu banyak penyedap rasanya. Saya sangat tidak suka penyedap rasa jadi saya sangat menikmati bakso di sini. Variasi baksonya cukup banyak. Ada bakso isi ati rempelo, bakso bakar dll. Bakso bakarnya biasa aja menurut saya, tapi menjadi favorit keluarga teman saya. Bakso kuahnya enak semua. Dimakan bersama lontong. Iya lontong! Ini kali pertama saya makan bakso pake lontong, hehe. Teman saya yang asli Jawa Timur menimpali bahwa bakso di Jatim seringkali dipasangkan dengan lontong. Saya sih enjoy aja, kan jadi kenyang. Mengenai harga cukup terjangkau kata teman saya yang lain. Apalagi jika dibandingkan dengan bakso terkenal yang lain di Malang dan rasanya lbh enak. Saya nggak bisa membandingkan harga karena ditraktir. 
Lucunya Bakso President ini berlokasi persis di pinggir kereta, penasaran sih gimana kalau kereta lewat ketika kita makan di sana, sayangnya selama saya di sana tak ada keteta yang lewat.

Mie Tomcat
Ini bukan makanan tradisional Malang namun semacam tempat gahul alias tempat nongkrong arema masa kini. Jika siang agak sepi namun pada malam hari selalu ramai dan penuh anak muda Malang.
Saya ke sini pada siang hari, saat sepi. Harga makanannya sekitar 8ribuan untuk mie. Ada tingkat kepedasan seperti  anak sekolah, TK-S3. Karena cupu akan rasa pedas saya cuma mencoba tingkat SD untuk mie tomcat original dan tingkat SMP yang bikin saya kepedesan untuk spagetti. Mienya bukan mie instan lho, biasanya tempat seperti ini mienya kan mie instan ya. Mie tomcat mienya seperti mie di mie ayam yang giling sendiri. Spagettinya lumayan. Minumannya juga enak-enak dengan harga 3-5ribuan. Kami juga memesan semangkuk cilok yang harganya 5ribu, tapi enak lho ciloknya. Bisa buat lauk makan mie. Teman saya memesan miapah. Untuk makanan sebanyak ini kami hanya membayar sekitar 43rb.
Assalamualaikum
Bukan saya mengucap salam namun memang demikian nama tempat makan yang terletak di dekat kampus UMM. Lokasinya agak jauh dari pusat kota. Harga mahasiswa tapi rasa makanannya endes. Saya nyoba ayam panggang, mantab bumbunya pas. Teman saya mencoba menu lain dan semuanya bilang kalau bumbunya meresap sampai ke dalam. Padahal harga mahasiswa lho ya.

Di sini ada camilan yang khas yakni duren ketan yang sempat saya kira seperti ketan duren di Padang. Ternyata beda, durennya dimakan dengan ketan namun berkuah santan seperti kuah bubur kacang ijo yang bersantan. Hohoho. Ini seperti ketan duren di kedai mie aceh di kampus STAN.

Wedhangan
Tempat lain di Malang yang sempat saya kunjungi adalah tempat wedangan. Saya medhang jahe. Menghangatkan badan, waktu itu menunggu jeep ke Bromo sekitar pukul 23:30-00:30. Banyak sekali tempat serupa di Malang. Ada yang dikemas dalam wujud tradisional seperti yang saya pilih ini, banyak juga yang sudah dikemas kekinian seperti cafe dan sejenisnya misalnya kopitiam. Tempat-tempat semacam ini seringkali mengingatkan saya pada Jogja dan angkringannya. :)

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)

Like us on Facebook

Instagram