Cerita Dari Premier Film Hijab

21:36


Assalamualaikum.Selasa lalu saya dapat kesempatan nonton premier Film Hijab. Kali ini undangan datang via Indonesian Hijab Blogger. Sejujurnya saya khawatir kecewa (lagi) dengan film Indonesia. Maka saya tidak googling maupun mencari tahu sekadar trailer maupun apapun yang berkaitan dengan film Hijab. Jadi saya tidak tahu apa-apa dan tanpa ekspektasi sama sekali ketika melangkah ke Epicentrum Walk XXI.

Beberapa tahun terakhir fenomena hijab sedang mewabahi nusantara, sebagai muslimah yang juga memakai jilbab saya cukup senang dengan hal itu karena hijab menjadi suatu hal yang menarik bagi para muslimah yang tadinya masih enggan untuk meliriknya. Banyak teman yang kemudian hijrah karena merasa tetap bisa mengekspresikan dirinya ketika berhijab.

Memang selalu ada dampak negatif dari suatu fenomena, dengan menjangkitnya trend berhijab, tak semua yang berhijrah berniat untuk memenuhi kewajiban sebagai muslimah sehingga ada yang mengutamakan gaya saja. Namun saya rasa itu urusan pribadi masing-masing untuk menentukan tujuan berhijabnya, sesuai dengan kadar pengalaman spiritual diri mereka. Nah nampaknya selain fashion, hijab juga mulai menjadi trend yang diangkat dalam perfilman Indonesia. Salah satunya Film Hijab ini.
Foto bareng dulu sebelum nonton :p
Sebelum nonton sudah banyak cerita yang mewarnai keseruan perjalanan teman-teman IHB ketika menuju lokasi premier. Banyak yang khawatir terlambat karena macet di Rasuna sudah berlangsung sejak sore, begitupun saya ikut deg-degan khawatir nggak bisa on time. Tapi alhamdulillah sopir taksinya keren sehingga nggak lewat jalan yang ditunjukkan google maps yang notabene macet banget dan merah semua. Akhirnya kami semua bisa berkumpul sebelum film diputar.

Mari kita langsung menuju ke review cerita filmnya. Jika tidak suka spoiler jangan dibaca ya, karena saya nggak bisa bedain spoiler apa bukan. Film ini dibuka dengan adegan wawancara 3 dari 4 tokoh utama tentang alasan mereka memakai hijab.
Di awal film saya masih agak ragu, bakalan sok asik nggak nih filmnya, ntar nggak lucu pulak kan jadinya kalau sok asik. Namun ketika memasuki adegan flash back tokoh pertama tentang alasan berhijabnya dan kaitan alasan berhijab dengan pernikahan ketiga tokoh tersebut maka saya langsung ketawa terus-terusan. Meski begitu, banyak "topik" berat yang sebenarnya diangkat, misalnya tentang persahabatan para perempuan yang sebagian sudah menikah, permasalahan ibu-ibu yang menjadi IRT dan ingin punya penghasilan sendiri, tentang bagaimana menjaga komunikasi dalam pernikahan, serta tentang bagaimana semestinya istri menjadi supporting system bagi suaminya dan begitupun sebaliknya.

Packaging keseluruhan film ini sangat menarik dan nggak ada bagian yang ngebosenin bagi saya. Persahabatan keempat tokoh utamanya juga terlihat cukup alamiah dan mengalir, tipikal persahabatan para wanita di ibukota. Akting para pemainnya juga bagus sesuai karakter yang diperankan. Bagi yang sedang punya usaha di bidang hijab fashion, film ini akan cukup menginspirasi.
Kelemahan dari film ini adalah turban dengan leher yang kelihatan dan ada adegan yang sepertinya memperlihatkan seorang muslim baru saja minum alkohol sebagaimana yang juga sudah diuraikan di blog Mba Nita dan Puput Utami. Namun bisa jadi hal tersebut sengaja dipertontonkan agar filmnya lebih alami dan manusiawi bahwa setiap orang punya kekurangan dan kelemahan dan menunjukkan suatu proses yang mengarah ke berhijab. Semoga para penonton bisa memilah apa yang baik yang bisa diambil dari film ini.

Overall, Hijab is very enjoyable movie. Saya rasa worth it untuk ditonton bersama suami bagi yang sudah menikah atau bersama para sahabat bagi yang masih single. Film ini mengusung tema hijab dalam bentuk komedi. Isinya juga bukan tentang cinta-cintaan seseorang yang berjilbab, lebih ke perjalanan para tokohnya ketika sudah mengenakan hijab dan menjadi istri, namun ada salah satu tokoh yang belum menikah dan belum berjilbab sehingga bisa ditonton siapa saja, nggak harus yang berjilbab. 

Ngomong-ngomong film ini tayang perdana hari ini kan yah? 15 Januari... Silakan bagi yang mau nonton, kalau menuirut opini saya pribadi nggak bakalan rugi kok. Mari dukung film Indonesia dengan menontonnya. Lagian sekarang banyak film Indonesia yang temanya agak serius ya, Hijab bisa dijadikan pilihan lain yang ringan namun sarat pesan tanpa menggurui. 
Selfie sebelum film mulai. Thx Eccik udah mau nemenin. Kita sama2 fiscus :,)
Oiya saya secara pribadi mengucapkan terima kasih banyak kepada segenap pihak yang memproduksi film ini karena saya mendapat surprise sebagai seorang fiskus. Saya merasa DJP dikampanyekan sisi positifnya di sini. Saya sangat tersentuh. Meski hanya sekilas, karena instansi saya sering kena black campaign padahal penopang utama sumber dana APBN lho (sekitar 80%).

Jadi ceritanya salah satu karakter dalam film yang diperankan oleh Mike yang islamnya cukup konservatif pada halal dan haramnya suatu hal. Ternyata karakter tersebut diceritakan sebagai pegawai pajak dan di ending cerita sekilas diceritakan baru saja promosi jadi Kepala Kantor Pajak Jakarta Selatan dan tidak ada sogok menyogok tentang kenaikan pangkat di instansinya, insya allah aslinya juga memang begitu di DJP. Di Indonesia Kantor Pajak Jaksel sebenarnya tidak ada, adanya Kanwil DJP Jaksel, terima kasih Mas Hanung. As a taxman, i really apreciate it :')

Noraknya saya baru pertama kali nonton premier, kami disambut karpet merah di gerbang masuk XXI dan Epicentrum Walk XXI disulap menjadi area yang cute dengan warna pastel dan balon-balon, Tentu semua pemeran utamanya hadir di sana. Dan entah kenapa saya kok dapat fotonya sama artis-artis yang pemeran pria ya -__-

Pamer foto boleh yaaa :D
Habis nonton dapat goodie bag dan foto sama Zaskia Mecca, yeay :D
Akhirnya bisa foto dengan pasangan hebat ini :)
Isi goodie bagnya celana dan bros bentuk pita yang lucu dari Meccanism, semoga makin sukses ya :D
What do you think about the movie? Feel free to comment below.
Wassalamualaikum ^^

You Might Also Like

2 komentar

  1. hihiihi asiknya yah yang bisa sekalian foto2 bareng :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe iya nih Iena tumben aku berani, biasanya malu2 tapi mau :p

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)

Like us on Facebook

Instagram