Weekend Getaway: Kuliner di Sepanjang Jalan Pangrango Bogor

02:13

Belakangan ini teman-teman di kampus saya sering sekali membicarakan agenda kuliner ke Bogor. Tempat yang jadi list teratas mereka biasanya pizza kayu bakar yang memang ovennya berbahan bakar kayu. Makin lama makin tenar aja kuliner pizza bakar ini. Saya pun jadi tergiur untuk menyambangi Bogor sejak sekitar tiga bulan lalu. Setelah menunggu waktu yang tepat (sehabis ujian), akhirnya kesampaian juga saya pergi ke sana hari Minggu kemarin. 

How to get there:
Saya ke sana menggunakan Commuter Line turun di Stasiun Bogor lalu naik angkot 03. Ternyata angkotnya bisa memilih jalur sesuka mereka, jadi be aware ya, perhatikan sekitar. Pokoknya harus turun di Taman Kencana. Lalu tinggal jalan kaki menuju Jalan Pangrango.

Ternyata di Jalan Pangrango tak hanya ada si pizza kayu bakar, aneka kuliner lezat lainnya yang juga menggugah selera berjajar di sepanjang jalan itu. Kemarin saya berhasil mencicip makanan di 3 tempat makan di sana. Itupun perut sudah penuh sekali rasanya. Kami jauh-jauh dari Bintaro ke Bogor hanya untuk kuliner di sini aja lho. Tapi emang layak diperjuangkan kok. Hihihi.
Kedai Kita (Pizza Kayu Bakar)
Tak disangka tempatnya cukup sederhana tapi sangat ramai. Selain bahan bakar ovennya dari kayu, bangunan tempat ini juga didominasi kayu. Kedai Kita terdiri dari dua lantai, tersedia tempat duduk indoor dan outdoor. Untuk yang outdoor ada yang lesehan juga. Tapi kita nggak bakalan bisa milih duduk dimana jika datang di jam makan siang saat weekend seperti kami. Dijamin semua kursi penuh. 
Meskipun penuh, pelayanan di sini sangat prima. Petugas yang melayani waiting list senantiasa sigap mencatat pelanggan yang rela dijadikan waiting list lalu dengan cekatan menyiapkan tempat yang baru ditinggalkan oleh pelanggan yang sudah kenyang. Saat datang saya dapat giliran waiting list ke-10. Saya pikir akan memakan waktu lama, maka saya tinggal sebentar ke Pie Apel yang juga terkenal. Sebenarnya saya ke Pie Apel karena sudah lapar sih, khawatir emosi lama nunggu jadi saya mau nyemil dulu. Lokasinya cuma di seberang Warung Kita aja kok. 

Di Pie Apel kayaknya kami lupa waktu, jadi pas balik lagi nama saya udah kelewat. Pas saya nanya ke petugas waiting list, mereka bilang sudah manggil-manggil nama saya tapi nggak ada yang menyahut. Hihi. Jadi kami kena punishment harus menunggu 1 rombongan di list yang di bawah kami dulu, baru dapat giliran. Ternyata nggak lama nunggunya. Jadi sebaiknya meski dapat antrian ke sekian, ditungguin aja. Mereka sigap banget kok. Baru kali ini resto rame sangat prima dalam menentukan giliran. Saya suka dan sangat menghargai cara mereka menangani antrian.

Makanan yang kami pesan adalah Hawaian Pizza, Lasagna Bolognaise, BBQ Smoke Beef Calzone, dan Beef Kebab. Dimakan berlima dengan 8 gelas es teh! Pizzanya ternyata ada nanasnya, khas Hawai banget ya. Karena ada buahnya saya bisa menyantapnya dengan mudah. Rasanya nggak senendang yang saya bayangkan namun sangat mild di mulut. Nggak bikin mblenger meski kejunya banyak. Saya sedikit bertanya-tanya kenapa harus menggunakan bahan bakar kayu, apa menggunakan filosofi masakan tradisonal yang lebih nikmat ketika dimasak dengan kayu? Tapi konsep dan idenya benar-benar sukses menarik perhatian masyarakat untuk menyambangi Jalan Pangrango. (7,9/10)
Lasagna Bolognaise menurut saya merupakan makanan terenak dibanding pesanan kami lainnya. Kelembutan dan rasanya yang mantap benar-benar pas dan di atas ekspektasi. (8,5/10)
BBQ Smoke Beef Calzonenya berbentuk seperti pastel raksasa. Setelah diiris tengahnya maka keluarlah kejunya yang meleleh menggoda iman untuk segera dilahap. Isian calzone lainnya ada sosis. Sejujurnya saya nggak terlalu suka sosis namun kemarin saya makan sosinya dengan lahap karena rasanya tidak seperti sosis lain yang kayaknya kebanyakan penyedap rasa. Pinggiran Calzonenya renyah dan crunchy sekali. Makanan ini awalnya enggan dipesan oleh teman saya, namun karena bingung mau pesan apa, dan saya menekankan nggak mau makan mie, maka akhirnya pesan ini deh. Nggak mengecewakan. (8,10)
Kebabnya disajikan seperti sate. Dibakar begitu saja lalu disajikan dengan paprika untuk memberikan sensasi sedikit pedas. Dagingnya minim bumbu namun jadi kerasa banget rasa asli daging kebabnya. Pas ketika dikunyah bareng paprika. Lebih nikmat jika dicocol sausnya. Penyajiannya dipadukan dengan kentang goreng/french fries.(7,5/10). 
Salah satu teman saya memesan Creamy Corn Soup. Saya lupa nggak nyicip. Tapi teman-teman yang menyantapnya mengatakan enak. Karena nggak nyicip saya nggak bisa kasih score ya :D

Pia Apple Pie
Kami heboh sekali ketika masuk ke sini. Hendak memesan menu yang sama beberapa kali, lalu setelah sadar kalau sudah ada yang memesan menu tersebut kami mengganti orderan. Meski kami cukup merepotkan, semua pelayannya tetap ramah dan sigap membantu. Mungkin ini yang bikin kuliner di Pangrango booming ya, pelayanannya bagus sekali. Oiya saat memesan silakan tanyakan mengenai kandungan alkohol pie-nya. Mereka biasanya akan dengan berbaik hati mengingatkan pengunjung yang berjilbab jika apa yang akan kita pesan mengandung rum yang beralkohol.
Di sini ternyata nggak cuma ada apple pie, varian aneka pie ada semua. Bahkan ada choco pie yang seperti permen coklat namun lebih lembut. Strawberry pienya juga enaak banget. Tapi favorit saya sih Blueberry Cheese Pie (REKOMENDASI!). Lokasi makannya di outdoor. Pienya ada yang berbentuk lambang LOVE, dan yang beli apple pie dengan bentuk tersebut adalah teman saya yang paling sering dibully atas kejombloannya. Meskipun yang jomblo dalam lingkup pertemanan saya banyak tapi entah kenapa cuma dia yang jadi sasaran bully. Pas banget deh kemarin ketika apple pie-love nya dipotong-potong, yang lain kompak ngatain hatinya hancur berkeping-keping seperti hati yang beli XD
Klappertaart Huize
Saya baru tau jika ini adalah makanan khas Manado. Kemarin teman saya yang pernah bertugas di Manado ngebet pengen ke sini karena kangen katanya. Klappertaart berbahan dasar kelapa, tepung terigu, susu, mentega dan telur. Merupakan warisan kuliner jaman pendudukan Belanda di Manado.

Serius nih baru kemarin saya bisa bedain Klappertaart dan Lasagna, soalnya keduanya sering dikemas dengan bahan dasar dan bentuk kemasan yang sama. Selain Klappertaart, di sini juga da macaroni schotel dan pastel tutup. Klappertaartnya sendiri juga sangat beragam variasinya. Paling mencolok yang berwarna ungu. Ternyata itu klappertaart talas. 

Rasa klappertaartnya ternyata sangat enak sekali, membuat melambung tinggi seolah mendapat asupan kebahagiaan dalam tiap sendokannya. Manis dan lembut, lumer di mulut. Benar-benar di atas ekspektasi saya. Tadinya saya khawatir perut nggak mau nrima makanan lagi setelah tadi kebanyakan cheese dan beef. Ternyata saya salah, nyesel banget lho kalau nggak nyobain klappertaartnya.

Dari segi tempat, Klappertaart inilah yang paling nyaman. Tersedia ayunan dan mainan anak-anak. Toiletnya juga bersih. 

Yak, inilah wrap up dari jalan-jalan dalam rangka kuliner di Jalan Pangrango Bogor. Menyenangkan sekali hari minggu dihabiskan bersama teman-teman yang baik sambil menyantap makanan yang lezat. :) 

You Might Also Like

22 komentar

  1. Replies
    1. Iya pizzanya beda, lebih seger dr yang di fastfood biasanya :D

      Delete
  2. Saya lapar kakak melihat foto-fotonya.... :'( hikkksss

    Eh itu angkotnya bisa muter ke mana aja gitu Nia maksudnya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kayaknya angkot ini beda-beda arahnya, yang saya naiki lurus terus nggak belok ke Pangrango, yang lain ada yang lewat Pangrango,ada juga yang belok kiri berlawanan arah ke Pangrango. Tapi beda arahnya ini di taman kencana semua kok. Jadi kita bisa turun di Taman Kencana aja :)

      Delete
  3. weleh baru tahu kalau Klappertaart itu makanan lokal, kirain makanan bule, heuheuheu.

    kayaknya Uenakkk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samaaa, haha, baru tau kalau itu dari Manado kemarin Minggu :p

      Delete
  4. duh baru pernah ke kedai kita doang.. jadi pengen ke bogor :((

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga abru tiga Mba, dah ngga muat lagi kemarin. Hayuk balik Bogor makan-makan lagi :p

      Delete
  5. Pie nya bikin ngiler loh, Niaaaa.. Iss kan laper! :P

    ReplyDelete
  6. Waktu itu pernah ke Kedai Kita aja, ternyata banyak juga ya kulinernya di sana.. Yum yumm...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba, di sepanjang jalan itu masih banyak kuliner lain. Tapi yang lain sih cuma seperti cemilan atau kue-kue gitu. Enak-enak semua sih :D

      Delete
  7. pizza kayu bakaarrr.. ini udb masuk place to visit, tp blm kesampean nihhh...

    ReplyDelete
  8. comot satu makanan nya ya mba heheheh bikin ngiler semua makanan nya :G

    ReplyDelete
  9. Salah banget ini buka blog ini pas jam makan siang dan di luar panas terik bikin malas jalan. Di antara itu semua, paling suka dengan apple pie. Wajib ini kalau ke Bogor :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga kemarin bikin jadi semangat keluar makan siang atau delivery order ya. Haha. Iya pie apelnya enak sih :D

      Delete
  10. Kalau saya favoritnya ada di Gang Aut. :) itu semacam istana kecil untuk makanan tiada dua di Bogor.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah referensi baru nih. Biasanya rekomendasinya sampeyan oke punya dan bukan yang disambangi sejuta umat. Segera tak masukin list. Nuwun :D

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung, silakan tinggalkan komentar.
Love, Nia :)

Like us on Facebook

Instagram